Wednesday, August 31, 2016

Yuk Berhijrah 


Di suatu Malam
“Teh...., ada temen aku yang mau berubah katanya...”
“berubah kaya gimana? Kaya power ranger aja...”
“berubah teh, pengen pakeannya gede”
“Yaudah, deketin orangnya dan minta nomor telvonnya biar teteh bantuin”

Di suatu Siang
Temanku sedang melaksanakan sidang skripsi, dan aku di luar menunggu sembari menulis surat untuknya, surat itu aku selipkan di dalam bungkus coklat yang nanti akan aku berikan. Dalam surat itu aku katakan pada temankku, jika Allah pertemukan kembali dengnnya, harapanku dia sudah memakai gamis dan kerudung rapi. Qodarullah, aku kembali dipertemukan dalam tempat yang sama namun dalam suasana yang berbeda, jika dulu aku menunggu dia keluar sidang, namun sekarang aku dan dia sama-sama menunggu temanku yang satunya selesai sidang, tadinya aku tak sadar, pas aku mulai perhatikan, ternyata dia yang biasa pakai celana jeans atau kadang-kadang rok, sekarang mengenakan gamis. Sontak aku kaget dan tertawa bahagia melihatnya, dan iapun malu-malu sekaligus berucap “Celananya kotor...., hmmm kalau surat-surat aku belum hafal...” katanya malu. Ya Rabb, aku merasa bahagia sekali, dalam surat itu aku tuliskan juga jika Allah taqirkan bertemu, dia sudah hafal Q.S Al-Ghosiyah dan Q.S Al-A’la, aku maklumi, karena jarak antara pembuatan surat dan pertemuanku dengannya hanya dua hari jadi tak maslaah bagiku, yang aku amat bahagia, kala itu dia mengenakan gamis, sekalipun mungkin hanya pada saat itu, wallahu’alam, namun aku berdoa semoga Allah selalu mengistiqomahkan-Nya.

Banyak yang ingin berhijra, dan sungguh aku terketuk untuk membantu mereka, sekalipun aku sendiri masih dalam proses penghijrahan, sekalipun aku sendiri belum bahkan masih jauh dari kata baik, namun entah mengapa Allah memberikan kesempatan kepadaku untuk selalu berbuat kebaikan. Alhamdulillah.
Saudariku, kau tau? Dimata kalian, mungkin aku orang baik, namun sungguh, aku malu bahkan tak pantas kata baik disematkan dalam diriku. Kalian melihatku baik, karena Allah menutup aib-aibku, sungguh... tak terbayang jika Allah membuka seluruh aibku, mungkin bahkan pasti, tak akan ada yang mau berteman atau mendekat denganku.

Pun aku sadari demikian, namun hatikku tergerakkkan untuk membantu saudari muslimku yang saat ini sedang mencari fitrah yang sesungguhnya. Jangan malu untuk berhijrah, cobalah mulai belajar untuk menghilangkan kalimat “Aku belum siap untuk berhijrah karena aku belum baik”. no...no...no..., jika menunggu baik, sampai kapan?

Camkan baik-baik, akhlakku masih kotor, pikiranku masih keruh, bahkan kadang dengan seenaknya aku melakukan maksiat sekalipun menyesal di akhir. Namun, terlepas dari itu semua, bukankah semuanya butuh proses?
Aku sering berdoa agar Allah memberikan hidayah-Nya kepada mereka-mereka yang ingin mendapatkan hidayah, semoga saja dengan doa itu, akan banyak orang yang  mendapat hidayah.

Saudariku...
Jika engkau merasa sendiri, aku siap menemani,
Jika engkau merasa malu, aku siap membantu dengan semampuku,
Jika engkau merasa mau namun belum mampu, tenang... ada aku yang siap menunggu.
Jika engkau merasa berat, ada tanganku yang siap merangkul degan erat.

Saudariku...
Aku menunggumu 
Mari sama-sama menggapai kemulian-Nya
Mari sama-sama menggapai ridho-Nya
Mari sama-sama berhijrah karena-Nya
Jangan sampai aku atau kamu masuk syurga sendiri tanpa sahabat yang menemani.

Sekali lagi... Aku tunggu engkau  di sini 

Bumi Allah, 2016

No comments:

Post a Comment