Friday, March 17, 2017

Judulnya Apa?

_"Gue lagi futur (galau)"_
_"Gue minder mending gue mundur"_
_"Gue gak mau temenan sama mereka, ilmu agamanya tinggi-tinggi"_

Hati-hati dengan kalimat di atas, pernah menemukan atau pernah mendengar kalimat yang saya sebutkan diatas?.

Banyak orang yang malah memutuskan pergi dari lingkungan/teman baik karena merasa dirinya tidak baik.

Lagi-lagi, hati-hati kawan, tipu daya setan itu amat menawan ��.

Tidak ada yang tidak pernah digoda oleh tipu daya setan hehe, setiap makhluk yang namanya manusia pasti pernah berurusan dengan setan, benar? Kalau salah silakan dikoreksi ��

Saya pernah futur, sayapun pernah memutuskan pergi dari orang-orang baik, karena satu alasan "Saya bukan orang baik".

Saya ingat betul, saat-saat dimana kegalauan dan kegelisahan melanda, rasanya... sungguh tidak enak. Sayapun pernah bertengkar dengan diri saya sendiri mempermasalahkan menjauh dari orang-orang baik karena merasa diri kurang baik. Dan itupun rasanya... sungguh tidak enak.

Saya sadari, iman kita tidak selamanya di atas, ada  saat dimana iman kita sedang di bawah, dan saat-saat inilah sebenarnya masa kritis kita.

Harusnya, yang namanya kritis harus segera di obati bukan? Misalnya dalam hal medis, saat pasien kritis, harus ada dokter yang menangani. Tidak mungkin saat-saat dimana pasien kritis dia atau keluarganya memutuskan untuk pulang ke rumah, atau tidak mau diobati. Sama halnya dengan hati manusia, saat kita dilanda kegelisahan dan kegalauan, harusnya tidak boleh sendiri carilah teman baik yang menemani bukan malah menjauh dari teman-teman yang baik dan menikmati kegaluan dengan kesendirian. Bisakah kegelisahan dan kegalauan itu pergi tanpa ada perantara dari Allah yang membersamai?.

paham maksud saya?
Saya menulis ini mungkin berawal dari pengalaman sendiri, karena dulu, saya pernah putuskan untuk meninggalkan orang-orang baik karena saya merasa kurang baik.

Sungguh... biarlah masa itu saya jadikan pengalaman yang berarti, karena saya yakin setiap peristiwa yang saya alami, ada taqdir Allah membersamai.

Untukmu yang saat ini dilanda kegelisahan,
Untukmu yang saat ini dilanda kegalauan,
Untukmu yang saat ini merasa diri kurang baik,
Jangan... janganlah terbesit dipikiran untuk tinggalkan teman-teman yang ingatkan akan kebaikan.

Bagi saya saat ini, teman baik merupakan aset yang paling berharga yang tak ternilai harganya.

Jikapun kita merasa kurang baik, jangan pernah hakimi diri sendiri dengan prasangka-prasangka yang negatif (tidak baik). Mintalah pertolongan pada Allah. Karena saat kegalauan atau masalah melanda, saat itu pula Allah selalu ada.

Ingat teman, Allah itu amat sangat sayang pada hamba-Nya melebihi kasih sayang orangtua kita. Jadi... jangan malu untuk mengeluh sama Allah, karena Dia pasti amat senang melihat hamba-Nya merengek pada-Nya.

_Ku tahu imanku tak selamanya di atas_
_Karenanya... saat dimana imanku di bawah_
_Ku meminta pada Sang Maha Kuasa agar Dia kirimkan perantara-Nya berupa teman-teman yang ingatkanku pada-Nya_
_Ku tahu, ada saat dimana diri merasa bukanlah orang baik_
_karenanya ku meminta pada Sang Maha Kuasa agar Dia berikan segudang kekuatan iman agar aku bisa melewati fase-fase yang tidak semua manusia mampu melewatinya._

Jkt, 17 Maret 2017 22:15 Wib

Tuesday, March 14, 2017

1 Tips Lagi

Sudah lama tak berbagi tips, sekarang sepertinya waktu yang pas untuk saya berbagi.

Siapkan pikiran tak lupa  hati, agar saat membaca, bukan  hanya sampai pada ingatan tapi juga hati hehehe.

Tulisan kali ini membahas ide, inspirasi dan sejenisnya, kenapa harus ide? Karena kebanyakan penulis pemula seperti saya amat bingung untuk meciptakan ide atau  mencari inspirasi.

Padahal sebenarnya, setiap manusia itu pasti punya ide tapi kita saja yang malas untuk mencarinya.

Ada orang yang sedang merenung di danau kemudian kita bertanya sedang apa, dia jawab sedang mencari inspirasi. Atau  ada juga orang yang
Sedang berlari-lari kecil mengitari rumahnya sendiri, tatkala kita bertanya sedang apa, dia jawab sedang mencari inspirasi.

Baik ide, inspirasi dan apapun namanya, sebenarnya gampang dicari. Asal apa? Asal kita mau mencarinya.

Baik,  ada banyak cara untuk menuliskan sebuah ide atau inspirasi, Namun disini saya sebutkan 2 cara dulu, karena kedua cara ini sudah saya lakukan. Hasilnya, lumayanlah dengan cara ini saya bisa temuka ide kemudian menuliskannya.

Cara pertama, sebenarnya yang saya pahami, mendengar musik itu tidak baik, tapi karena saya juga masih proses belajar hehe, jadi saya masih suka mendengarkan musik saat-saat sedang menulis. Contoh dalam tulisan yang saat ini saya tulis.

Sebelumnya, saya menulis teman besarnya cinta karena saat itu saya sedang mendengarkan lagu  tentang cinta. Bedalagi dengan tulisan yang sekarang saya tulis. Sekarang saya bukan mendengarkan lagu tentang cinta, melainkan musik instrumen.

Kadang dari  setiap lagu, saya bisa menghasilkan tulisan yang berbeda-beda. Tergantug jenis lagunya apa.

Bagaimana untuk cara pertama ini, mau coba?, untuk awal-awal coba dulu saja cara yang saya berikan. Memang sih setiap orang punya cara masing-masing, ada yang dengan kesunyian orang tersebut menghasilkan tulisan. Semuanya kembali kepada kita sebagai pelaku hehe.

Cara kedua  ialah dengan melihat gambar. Baru-baru ini, saya sering post di IG foto-foto lama dan memang saat melihat foto itu entah mengapa hati tergerakkan untuk menuliskan kejadian yang ada di foto tersebut.

Saya sudah coba, dan bagi saya ini efektif bagi yang ingin belajar menulis. Dengan melihat gambar kita bisa berimajinasi.

Coba buka dokumen-dokumen lama, temukan foto tua, ceritakan pengalaman apa yang pernah terjadi di foto tua tersebut, pasti asyik ^^.

Bagaiaman untuk 2 cara di atas, mau langsung coba atau pikir-pikir dulu?.

Kalau mau pikir-pikir dulu berarti namanya bukan mau menjadi penulis tapi pemikir hehe.

Semoga bermanfaat :).

Cinta Dalam Kata

Setiap orang berani ucapkan cinta,
Namun sayang kebanyakan hanya ungkap begitu saja,
Syair-syair cinta,
Rayuan-rayuan mesra,
Janji-janji bak nyata,
Semua terlayang dengan seucap kata,
Gampang nian berucap cinta,
Tanpa merelasisasikan dengan nyata.

Adakah manusia yang tak tergoda, oleh rayuan cinta yang memesona?

Kadang ada rasa sesal di dada,
Kenapa hati menerima cinta begitu saja,
Padahal semua orang tau  tanpa aksi nyata  cinta tak berarti apa-apa.

Kala hati menerima cinta,
Namun tiba-tiba membuat luka,
Apa yang mau dikata?

Saatnya lupakan soal cinta manusia,
Karena tak jarang membuat luka,
Lebih baik  cinta pada-Nya,
Karena ucapnya pasti,
Janji-Nya pun  tepati.

Jakarta, 14 Maret 2017 15:42 Wib.

Sunday, March 12, 2017

Goresan yang Penuh Arti

Tidak ada tulisan malam ini,
yang ada hanya goresan yang tak berarti,
aku ingin hidup menjadi diri sendiri,
tapi sayang pendewasaan belum sepenuhnya terpatri,
Besok merupakan hari yang ku nanti,
karena secuil kepastian akan ku jemput dengan perlahan tapi pasti,
oh tuhan, inikah goresan yang ku nanti?
sebuah goresan tanpa tulisan yang dinikmati,
biarlah tak ada tulisan malam ini,
karena goresan yang amatiran ini mewakili isi hati.

12 Maret 2017 22:40 Wib

Saturday, March 11, 2017

Hai Langit...


Perasaan apa yang dirasakan Surya saat mendengar kata pino?
Ah..., aku tidak mau menyaksikan. Raut wajahnya..., bahasa tubuhnya...,  maafkan aku surya, orang yang sering aku rindukan, hari ini  datang menyampaikan kerinduan.

Dolphin immanuel, laki-laki yang selalu ku ceritakan sekarang ada dihadapanku,  aku tidak memikirkan perasaanku saat itu, yang ku pikirkan perasaan surya yang cintaku mulai kupupuk padanya. Bagaimana perasaan hatinya? Saat dulu hanya mendengar nama pino  tanpa tahu rupa dan jasadnya, kini dia menyaksikan dan berhadapan langsung dengan orang yang selalu aku ceritakan hampir setiap hari padanya.

_"Waah... ini toh yang namanya pino, kenalkan saya surya..."_ Suara surya mencoba  ramah.

_"Iya Surya salam kenal, sekarang namaku Muhammad Fathi bukan pino lagi..."_ Kata pino dengan wajah bahagia.

Aku kaget mendengar ucapannya, kenapa bisa berubah? Bukankah dulu dia  kristiani?  Apa jangan-jangan sekarang dia..., beberapa pertanyaan segera menyergapku, pino melihat wajahku yang kebingungan dan dengan tenang diapun mulai menjelaskan.

_"Sekarang, aku muslim Vi..."_ Suara pino bergetar. _"Aku banyak belajar darimu, sekalipun kebersamaan kita dulu singkat tapi ada ketulusan di matamu, maafkan aku Vi, saat itu aku pergi tanpa permisi..."_ lanjut Pino dengan air hangat kembali basahi pipi.

_"Masya Allah..., sekarang Bli Pino mualaf?" Tanya adikku tak percaya.

_"Iya... "_ jawab pino mantap.

_"oya, aku keluar dulu ya beli minum dan makan, pasti pino lapar..."_ tegas surya.

Aku tidak bisa mencegah kepergian surya saat itu.  Suryapun pergi dan aku disini bersama pino laki-laki yang selalu ku rindui kehadiranya.

***

_"Kamu tau bedanya perempuan dan laki-laki dalam hal mengambil keputusan no?"_ tanyaku saat itu sambil  menyaksikan matahari terbit.

_"Taulah, simpelnya laki-laki itu kalau berpikir pake logika kalau perempuan pake rasa hehehe, aku harap kamu jangan kenalan sama yang namanya setia ya, karena aku pernah merasarakan bagaimana sakitnya dikhianati"_ suara pino sambil menengadah.

Apa yangada dipikirannya saat itu, kenapa dia hubungkan pertanyaanku  dengan kesetiaan?, mungkin hatinya sedang terluka, aku maklumi. Biasanya orang yang sedang patah hati pasti berkata sesuka hati.

_"Khianati? Oya, kabar elena bagaimana? Pacarmu."_ Suaraku tertahan.

_"Dia sudah pergi, aku sudah melupakannya..."_

_"Kenapa?"_ tanyaku penasaran.

_"Karena ada kamu vi hahahahaha..., lupakan ya, jangan masukin  apa kata bli pino ini nanti takut sakit hati loh, oya aku pergi dulu anak-anak pasti sudah menunggu"_ cakapnya sambil berlari meninggalkanku sendiri.

Apa benar balasan kesetiaan adalah dikhianati?
Apa benar balasan kepercayaan adalah diinkari?
Entahlah, tapi yang jelas, saat aku putuskan jatuh cinta, saat ada seutas harapan menyapa, saat itu pula aku akan berusaha setia. Sekalipun mungkin  balasannya akan lebih pahit daripada buah brotowali aku tak akan menyesali. Karena bagiku lebihbaik disakiti daripada menyakiti. Tapi, bukankah keduanya sama-sama sakit? Ah, bicara apa aku ini.

*bersambung.

Friday, March 10, 2017

Aku Malu Tapi Rindu

Sekalipun tak bertemu, dengan membaca sejarah seolah aku bertemu. Bertemu dengan mereka dua sahabat sejati, bertemu dengan mereka cinta sejatinya Muhammad SAW dunia dan akhirat

Pribadinya,akhlaknya, keberaniannya, kezuhudannya,kesungguhannya. Sungguh membuatku malu. Benar aku malu.

Buku sejarah tentang mereka lembar demi lembar aku telusuri. Dada semakin sesak, jantung berdetak hebat. Karena tidak kuat, Kuputuskan untuk berhenti membaca buku  sejarah.

Yah aku berhenti membacanya dan dengan kasar Ku lempar buku itu dari genggaman.  Aku lakukan itu karena aku malu pada mereka, benar aku malu.  Mereka mempunyai keimanan yang sungguh luar biasa,mereka yang Allah jamin masuk syurga, mereka yang Rasulullah bangga-banggakan. Namun semua keistimewaan itu tidak membuat mereka lalai untuk terus beribadah kepada Rabb yang Maha Pencipta

Setiap nafas mereka lakukan untuk beribadah, tak ada sedetikpun waktu yang terbuang sia-sia. tak ada kata lalai dalam diri mereka yang ada mereka sibuk  beramal  meraih syurga.

Aku malu, benar aku malu.

Aku hanya manusia yang sering lalai dan alfa

Aku hanya manusia yang tak luput dari dosa

Aku hanya manusia yang mempunyai nafsu yang membara

Dibandingkan dengan mereka, sungguh perbedaannya amat jelas dan nyata.

Kesungguhan beribadah mereka sudah menggapai langit ke tujuh, sementara aku masih  dalam  bumi, bahkan bumi yang amat dasar

Aku malu, benar aku malu pada mereka  Abu Bakar dan Umar

Sekalipun aku malu, namuun sungguh aku rindu, rindu yang  benar-benar rindu.

Aku tau obat rindu adalah bertemu. Aku ingin bertemu dengan mereka. Maka dari itu aku membaca sejarah mereka dengan niat semoga Allah  mempertemukanku dengan mereka  tentunya di tempat yang paling baik, syurga-Nya.

Ya Allah... sebenarnya aku malu, namun,  sampaikanlah rindu ini  pada mereka,  dariku manusia yang berlumuran dosa.

Jkt,10 Maret 2016 23:21.

Thursday, March 9, 2017

Maaf

Lihat... ulama diperlakukan dengan bejad,
Sementara aku tak bisa berbuat, 
Apa ini yang dinamakan jihad?
Ahh munafik!

Aku terlalu sibuk dengan urusanku sendiri,
Islamku belum terpatri di hati,
Mau bela tapi... takut dikatai.
Mau angkat bicara tapi... takut dicaci maki.
Ah... pengecut!

Apa kabarku nanti?
Saat bersaksi di hadapan Muhammad Sang Murobbi.
Tak terbayang sungguh tak terbayang,
Aku pasti akan malu dan ingin segera pergi.

Tapi, kemana bisa lari?
Bukankah hari itu merupakan hari pertanggungjawaban hakiki?

Rabbi..., maafkan hamba-Mu ini,
Aku diam membisu saat pewaris para nabi pergi sendiri melawan musuh yang pasti.

Maafkan aku...
Maafkan aku.

Banten, 9 Maret 2017 22:44 Wib.

Surat Untukmu

Ah sudah lama ku tak menyapamu, dan sepertinyaa intemsitas doaku terhadapmu pun berkurang, maafkan aku ya sahabat.

Malam ini, entah mengapa aku ingat akan mu, bagaimana kabarmu? Sepertinya kamu betah disana ya ^^, iyalah pasti betah wong tempatmu saat ini tempat terbaik diantara yang baik.

Aku ingin bertemu denganmu, ingin mendengar nasihat semangatmu lagi, tapi... ah, jika harus ke langit tidak akan ku sanggupi.

Tapi malam ini sungguh, aku merindukan nasihatmu, adakah cara lain selain pergi ke langit?. Oya, aku lupa, bukankah Dia ciptakan mimpi?, yeeey... aku ingin bertemu denganmu melalui mimpiku. Bisakah?, semoga bisa.

Tak terasa, hampir 4 tahun kamu mewarnai hijrahku, jika kamu masih disini, aku ingin selalu mendengar nasihatmu ^^. Namun kamu sudah tidak ada disini :(.

Tapi tak mengapa :), sekalipun kamu sudah tidak ada, tapi sampai saat inipun kamu tetap disini ^^.

Apa yang harus ku berikan untukmu? Dulu aku rindu tapi sekarang aku tak boleh merindukanmu, mulai hari ini dan seterusnya aku tidak akan pernah rindu lagi, kecuali pada seseorang yang Allah halalkan untukku. Aku janji, kamu percayakan ?.

Aku tahu obat rindu bertemu, jadi... sebagai pengganti rindu, doakan aku agar aku bisa terus meneruskan dakwahmu disini.

Mungkin balasanku hanya itu, maafkan aku. Semoga kamu betah disana, tunggu aku yaa, tak lama lagi akupun akan pergi menemuimu. Saat ini, masih banyak bekal yang harus ku penuhi, hijrahku belum sempurna, semangat jihadkupun belum sesemangat jihadmu, tapi aku selalu berdoa agar Allah terus membersamai setiap langkah yang ku jalani.

Sudah malam, Salam untuk sahabat-sahabat syurgamu yang lain ya, jika Allah izinkan, semoga kita bertemu di tempat yang paling baik sejagad saya. :).

Hai langit...

Sudah kuputuskan untuk lupakan kenangan yang selalu menyakitkan. Tidak ada lagi kenangan lalu, aku akan memulai dan mengukir kenangan yang baru. Sehingga saat kenangan lama menghampiri aku bisa menepis dengan pasti.

Sudah ada surya di sampingku, apalagi yang aku inginkan? Aku bahagia bersamanya.

Apa yang diinginkan Tuhan? Apakah Dia hendak mengujiku? Kenangan itu sudah ku kubur dalam-dalam, tapi sosoknya muncul bukan di hayalan melainkan di hadapan. Apa yang harus aku lakukan sekarang?. Disaat aku mulai lupakan, dia datang dengan  memberi setetes  harapan.

_"Apa benar ini Vi..viaa Langit?"_ Suaranya bergetar sambil mendekatiku yang sedang  terbaring lemah.

Surya dan adikku hanya memandang tanpa secuilpun rasa terkesima. Sementara aku... aku termangu, aku mengenalinya..., dia yang selama ini aku tunggu, kini berdiri dihadpanku.  lidahku kelu untuk berucap.  Air hangat mulai membasahi pipi.

_"Iya benar ini Langit, maaf anda siapa?"_ Tanya surya sambil mendekati pino.

Pino tidak menjawab pertanyaan Surya, dia langsung mendekatiku dibarengi  air hangat  yang mulai merayap basahi pipinya.

_"PIi...no..."_ Suaraku bergetar.

_"Iyaa Vi...,  ini aku lumba-lumbamu yang sudah berkhianat meninggalkanmu ..."_ 

Semuanya diam, surya terpaku di dekat pintu, adikku memelukku dengan penuh haru, pino mulai nenatapku dengan tatapan yang nanar, sementara aku... entah apa yang kurasakan saat itu.

_Adakalanya mengingat masa lalu itu nikmat, terlebih jika masa lalu yang penuh kenangan yang manis nan indah, namun setelah mengingat bersiaplah dengan hati yang mantap karena kenangan indah dulu tak akan pernah kembali sekalipun sekejap._

*bersambung

Wednesday, March 8, 2017

Ambil Manfaat Saat Iseng Melanda

Siang-siang iseng _scrool_ IG teman yang sudah wafat. Ada banyak foto, ada banyak caption dan tentunya ada juga video hingga komen-komenan. _Qodarullah_, teman tersebutpun tak jarang upload foto dirinya, sehingga dengan leluasa saya bisa memandangi.

Sesaat, saya termenung dan berkata dalam hati _"Lihatlah... foto yang di depan kamu nih vi, orangnya sudah tidak ada, tapi akun IG nya masih ada, bukankah semua ini engga di bawa mati?"_

Ya Allah, tak terbayang jika saya mati. Banyak foto hingga tulisan yang saya share setiap hari. Jika Allah cabut nyawa saya nanti. Tulisan-tulisan yang saya buat inilah yang akan tetap dinikmati, semantara saya sendiri sudah mengahadap Sang Illahi.

Teman saya sudah pergi, tapi saya masih bisa melihat status hingga foto-fotonya setiap hari.

Saya jadi ingat akan sebuah pesan seorang ustadz yang semoga Allah berkahi. Saat itu, sayapun menonton video ceramah ustadz itu lewat IG yang durasinya hanya satu menit.

Dalam video tersebut, ustadz itu bercerita. Ada seorang sahabat yang bertanya kepada Rasulullah mengenai manusia yang Allah cintai, Nabi Saw pun menjawab bahwasanya manusia yang dicintai Allah adalah manusia yang bermanfaat untuk manusia lainnya.

Sontak, kembali saya teringat akan salah satu teman yang dulu saya kenal yang kini sudah tidak ada di bumi. Dia rela mengorbankan diri demi saudaranya yang disayangi, "bermanfaat untuk ummat" kalimat yang selalu dia elu-elukan setiap hari.

Saya kembali teringatkan akan semua yang saya alami, mulai dari memiliki teman yang ingin bermanfaat untuk manusia lain, teman yang sudah wafat tapi akun medososnya masih ada, hingga ceramah ustadz yang saya lihat dan dengarkan.

Sebenarnya dulu saya hanya tahu bahwasanya sebaik-baik manusia ialah manusia yang bermanfaat untuk manusia lain, setelah melihat video itu, ternyata bermanfaat untuk sesama itu bonusnya plus plus, salah satu bonus yang pasti diinginkan oleh setiap insan adalah dicintai Allah.

Ya Allah... saya ingin dicintai oleh-Mu, bisakah? Salah satu cara agar diri ini bermanfaat untuk sesama adalah dengan cara menulis dan aktif di media sosial. Semoga Allah balas dengan pahala kebaikan.

Saya tahu, saat saya tidak ada, tulisan yang saya tulis masih ada. Semoga saja apa yang saya tulis, apa yang saya share, mengandung kebaikan serta bermanfaat bagi sesama.

Jikapun mengandung dosa, besar harapan teguran serta nasihat dari sesama.

Oya, mungkin inilah salah satu alasan saya kenapa memutuskan ingin bermanfaat bagi sesama melalui tulisan. Selain disayang Allah , juga dengan menulis kita bisa hidup dua kali. Ko bisa? Bisalah :).

Jadilah seorang penulis, karena dengan menulis kita bisa hidup dua kali.

Semoga bermanfaat. ^^

Tuesday, March 7, 2017

Don't Forget

Jadi manusia itu jangan so sibuk, saat ditanya terkait agama jawabannya "tidak tahu belum belajar soal itu" lantas setelah ditanya bukannya mencari tahu malah acuh tak menentu.

Sibuk ngerjain skripsi, sibuk kejar beasiswa, sibuk organisasi, tanpa secuil waktupun digunakan untuk belajar untuk bekal dunia dan akhirat.

Emang mau hidup di dunia saja? _"Nanti saja kalau sudah tua"_ emang tau mau mati kapan?.

Hey... hey... hey..., sadarlah, tanyalah pada diri, sudah berapa dalamkah kalimat tauhid terpatri?.

Oya, bukan berarti aku sudah tahu dan paham akan ilmu agama yaa, akupun sama masih belajar dan akan terus belajar.

Melihat fenomena saat ini ada rasa miris di hati, karena banyak orang islam tapi tidak tahu islam. Mau dibawa kemana muka ini???.

ada juga banyak orang islam yang hanya tahu soal solat dan puasa saja. _"Yang penting solat"_ _"Yang penting puasa"_ udah gitu aja?.

Islam itu syumul kawan... ^^, tahu syumul? Syumul itu menyeluruh. Islam bukan hanya sebatas soal ibadah solat, puasa zakat saja tapi dalam muamalahpun islam berperan. Soal kesehatan, pendidikan, sosial dan masih banyak lagi.

Saya heran pada mereka yang sok sibuk itu, sebenarnya apa yang sedang mereka pelajari sehingga melupakan bahkan menomorduakan ilmu dari   inti  kehidupan ini?.

Mulai sekarang, cobalah sisihkan waktu secuil saja, kenalan sama Ilmu agama, _Pede kate_ lah. ��  gak rugi ko, malah sangat menguntungkan.

Percaya deh, kalau udah kecebur mempelajari ilmu agama, insya Allah akan banyak timbul pertanyaan-pertanyaan baru dan kitapun akan tercengang sendiri, malah tak jarang  berguman _"Ya Allah kenapa tidak dari dulu aku mempelajari ini?"._

Terakhir, sekalipun mungkin kita sibuk dengan urusan kita masing-masing. Pesanku, jangan pernah lupakan ilmu akhirat karena ilmu ini merupakan salahsatu penyelamat kita kelak.

Banten, 7 maret 2017. 21:29 Wib.

Monday, March 6, 2017

Bukan Mahir Menulis, Tapi...

Mungkin sebagian pembaca memandang saya mahir dalam menulis, pintar merangkai kata. Hey... kata siapa?, sayapun masih minim ilmu dalam  hal tulis menulis. Tidak percaya? Pokoknya harus percaya.

Ada banyak yang bertanya kepada saya yang pertanyaannya itu hampir semuanya sama, tidak jauh-jauh dari ide dan bagaimana bisa menulis. Eh satu lagi, tentang mood menulis.

Manakala saya menjawab, hampir jawaban yang saya berikanpun sama.

_"Mba, bagaimana agar kita bisa membiaskaan  setiap hari menulis?"_ jawab saya _" Caranya dengan menulis setiap hari."_ _"Saya tidak dapat menulis karena tidak punya ide"_ jawab saya _"Ide itu banyak bahkan dimana-mana, cuma kita saja yang malas untuk mencarinya."_ _"Saya menulis kalau ada mood"_ jawab saya _"Ini bahaya... kalau moodnya tidak ada terus, mau kapan nulisnya?."_

Sebenarnya masih banyak pertanyaan-pertanyaan yang mampir ke chat personal, namun saya menyebutkan tiga saja, takut kebanyakan hehe.

Baik, kembali ke judul. Apakah saya mahir dalam menulis? Jawab saya, tidak!, saya belum mahir menulis sama sekali, tapi karena setiap hari saya menulis lama kelamaan sayapun bisa menulis. Kenapa bisa? Coba perhatikan   orang yang sedang belajar mengendarai sepeda, orang tersebut bisa mengendarai sepeda karena setiap hari latihan mengendarai sepeda. Ada juga orang yang ingin bisa sepeda tapi hanya berucap saja _"Saya ingin bisa mengendarai sepeda"_ namun orang tersebut sama sekali tidak latihan, apa bisa?. Jawabannya yaa jelas tak bisa. Sama halnya dengan menulis. Mau bisa menulis tapi tidak latihan menulis kapan bisanya?.

Mulai sekarang, jika teman putuskan untuk menjadi seorang penulis, berlatihlah!, menulislah setiap hari. Menulis apa saja yang ada dibenak, jangan batasi atau hakimi dulu tulisan kita, nanti tidak maju-maju. Menulis saja hilangkan dulu rasa malu. Latihan... latihan dan latihah.

_"Apa yang mesti ditulis? Saya tidak punya ide....!!!."_ ide itu banyakkk, kalau misalkan sama sekali gelap gulita hehehe coba pejamkan mata dan ingat-ingat saat bangun tidur hingga tidur lagi aktivitas apa yang kita lakukan. Nah... aktivitas itulah yang bisa kita tulis. Untuk permulaan, cukup tulis kegiatan setiap hari atau kejadian yang berkesan yang kita alami.

Ada beberapa orang yang saya berikan solusi agar  orang tersebut bisa menulis. Solusinya adalah... orang tersebut harus setoran kepada saya, mau tulisan bagaimana atau jenisnya apa saya menerima asalkan hasil karya sendiri dan setorannya setiap hari. Awalnya memang setoran tapi setelah dua, tiga, empat hari dan seterusnya tidak lagi setoran, alasannya beragam mulai dari sibuk dan lain-lain. Saya sebagai penerima setoran hanya bisa tersenyum, dan mendoakan agar orang tersebut tidak bertanya lagi hehehe...

Saya belum mahir menulis, tapi karena setiap hari menulis saya bisa menulis. Ingat teman,  Allah Maha melihat hambanya yang berusaha, Dia tidak buta, jadi...  jika kita putuskan untuk menjadi penulis, berlatihlah dengan menulis setiap hari, Siap???.

Teman, untuk menjadi seorang penulis atau yang lain, semuanya butuh proses. Tidak mudah memang,  tapi jika kita istiqomah insya Allah akan indah. ^^

Banten, 6 Maret 2017 20:48 Wib.

Sunday, March 5, 2017

INFO

Bismillah....

Ini group nulis yang saya punya, kalau mau gabung silakan :).

Groupnya dipisah antara laki-laki dan perempuan biar bisa berekspresi tanpa malu hehehe.

*BACA DULU SEBELUM MASUK*

Ada syaratnya.... syaratnya kalau mau keluar group harus izin dulu, ini group menulis aja jadi yaa menulis aja sesukamu karena kita semua masih proses belajar :), diusahakan setiap hari harus share tulisan sendiri, tidak boleh bc apapun kecuali bc seputar kepenulisan.

Yang mau baca aja silakan asal jangan rusuh, tidak mengharuskan share tulisan tapi akan lebih baik setor tulisan hehe... group ini dibuat awalnya memang untuk berbagi kebaikan dengan menulis. Semoga bermanfaat.

Pas masuk langsung perkenalan, nama, alamat sama alasan gabung group.

Sudah paham?
Silakan masuk :)

Ahlan wa sahlan ^^

Group perempuan :

https://chat.whatsapp.com/3co32GjthwkK1fxSDx7qRy

Group laki-laki:

https://chat.whatsapp.com/KMeDepUy2SDHpkorsTuS3x

Boleh disebar :)

By: Khansa S@F

Tepat Waktu


Kejadian hari ini mengingatkan saya akan kejadian saat masa SMA dulu. Saat aktif-aktifnya di pramuka, qodarullah  gugus depan sekolah mengadakan masa orientasi pramuka (MOP), dalam acara tersebut saya dan teman-teman mengundang pemateri yang merupakan salah satu pengurus yayasan juga. Saat berdiskusi dengan yang lain, saya putuskan pemateri tersebut mengisi acara jam satu siang. Saat itu, ada salah satu teman yang mengingatkan kepada saya _"Vi bapak fulan mah tepat waktu datangnya jangan jam satu, jam setengah dua saja bilangnya"_. Saran salah satu teman.

Saya sedikit menghiraukan apa yang dikatakan salah satu teman tersebut, karena saat itu saya berguman dalam hati _"pasti bapaknya datangnya tidak on time."_

Sampai waktu sudah menunjukkan pukul 12 siang, diluar dugaan acaranya sedikit terlambat, saat pukul 12 tersebut, peserta masih menerima materi. Di jadwal, jam 12 harusnya isoma (istirahat solat makan), namun apalah daya karena saat itu pemateri telat datang.

Tak berapa lama, jampun menunjukkan pukul 12:30, dikejauhan, salah satu teman lari tergopoh-gopoh sambil  memanggil saya.

_"Ada apa?"_ tanya saya.

_"Bapak fulan sudah datang, kita bawa kemana?"_

_"Ko sudah datang? Kan ngisinya jam satu?"_

_"Aku sudah bilang kalau bapak itu tuh setengah jam sebelum acara dimulai sudah datang"_

_"Hmmm... yasudah bawa ke ruang  kantor  dulu saja"_

Hingga akhirnya, pukul 1 pun datang, dan saat itu peserta masih makan siang, bapak fulanpun masuk saja ke ruang acara dan duduk.

_"Anak-anak belum pada solat pak, bapak bisa menunggu di ruang kantor saja..."_ kata salah satu teman.

_"kenapa belum pada solat? Sekarang sudah jam 1, saya tunggu disini saja"_

Akhirnya... bapak fulanpun marah-marah hehehe..., yang saya ingat perkataan beliau sampai  sekarang adalah... _"Kalau mau ngundang jam 1 yaa harus tepat jam 1"_

Pernah mengalami hal yang sama? Hehehehe...

Itu kejadian lalu, yang seolah kembali terjadi di hari ini.

Kali ini tentang bapakku,  sekolahnya akan mengadakan temu alumni, bapak di undang untuk sekedar memberi sambutan, salah satu mantan muridnya memberitahu kalau acaranya jam 8 pagi.

Saat aku sedang bersantai ria, bapak memanggilku dengan seksama.

_"Ada apa pak?"_ jawabku santai.

_"Antarkan bapak ke sekolah"_

_"Lah kan masih pagi pak, emang sekarang jam berapa?"_

_"Sudah jam 8, acaranyakan jam 8"_ kata bapak.

_"Tapi kan suka ngaret, nanti bapak nunggu lagi"_ kataku berusaha mencegah bapak pergi.

_"Yaa kalau belum mulai bapak pulang saja"_

Akhirnya sayapun mengantar bapak ke sekolah.

Indonesia terkenal akan ngaretnya (terlembat-red). Kasihan juga indonesia menjadi korban, padahal pelaku keterlambatan bukan indonesia tapi manusianya hehe.

Saat ini, amat sedikit orang yang memperhatikan akan waktu, mungkin salahsatunya saya ��. Dalam islam, sebenarnya Allah banyak bersumpah akan waktu, namun hanya sedikit manusia yang memahaminya. Alhasil, banyak dari manusia yang melalaikan waktu.

Nasihat akan waktu merupakan salah satu nasihat yang menjadi tamparan bagi saya, sebenarnya saya takut menulis akan hal ini, karena saya sendiri kadang bahkan sering melalaikan waktu, tapi saat Allah berikan sehuah pelajaran pagi ini, saya akan berusaha sekuat tenaga menajdi manusia yang perhatian akan waktu.

Lihat contoh di atas? Keduanya sama-sama sudah tua hehe, amat sedikit saya menemukan sosok teladan pada masa kini, terlebih pada pemudanya. Kadang saya berpikir, mengapa manusia yang hidupnya hampir setengah abad memiliki akhlak yang cukup baik. Mungkin karena faktor makanan juga kali yaa hehe atau karena didikan serta ilmu yang dicari masih bersih dari kemunafikan sehingga dampaknya bisa dilihat dari perilakunya. Wallahua'lam, tapi yang jelas, bukan berarti pemuda yang hidup sekarang semuanya mengabaikan waktu yaa..., saya amat yakin masih ada pemuda yang masih memperhatikan waktu. Semoga salah satu dari pemuda itu adalah saya, kamu dan mereka. Aamiin.

Banten, 5 maret 2017 22:46 Wib.

Kesetiaan

Saat janji terucap disaat waktu yang tidak tepat,
Apa yang mesti diperbuat?

Lihat, cintanya begitu bersahabat dan kian melekat.
Tidak ada kata yang terucap setelah janji itu terlafadz,

Jarak...
Hanya jarak yang menjadi saksi betapa dua insan amat merindukan dengan sangat.
Jarak memang bukan sebuah musuh melainkan sebuah pengikat rindu yang kian hari kian semerbak.

Bila datang masa rindu?  Kita hanya bisa ungkap lewat bait-bait doa yang hangat,
Sujud panjang menjadi sebuah simbol akan sebuah cinta yang tanpa syarat.

Inikah yang dinamai kesetiaan?
Ia hadir tanpa pernah memandang fisik dan jasad,
Kesetiaan hadir kala lafadz cinta terucap,

Cinta?
Apa hanya karena cinta?
Cinta yang bagaimana?
Semua bertanya akan cinta.
Maka dari itu... kesetiaan hadir untuk menguatkan  cinta.

Semoga cinta yang selalu menyapa berasal dari cinta yang Esa,
Agar... manakala rindu mengetuk jendela,
Untaian doa menjadi senjata pamungkas yang tiada tara.

Saat Kesetiaan cinta diuji,
Apalah daya diri ini?
Ingin ku ukir cinta tanpa ternodai,
Namun jika di tengah  jalan cinta menemui,
Mau bagaimana hati ini?
Semoga saja Dia membekali kesetiaan yang hakiki,
Agar bilamana cinta hadir tanpa dikomandoi,
Ada kesetiaan yang siap menghadapi.

Banten, 5 Maret 2017 20:08 Wib.