Sekalipun tak bertemu, dengan membaca sejarah seolah aku bertemu. Bertemu dengan mereka dua sahabat sejati, bertemu dengan mereka cinta sejatinya Muhammad SAW dunia dan akhirat
Pribadinya,akhlaknya, keberaniannya, kezuhudannya,kesungguhannya. Sungguh membuatku malu. Benar aku malu.
Buku sejarah tentang mereka lembar demi lembar aku telusuri. Dada semakin sesak, jantung berdetak hebat. Karena tidak kuat, Kuputuskan untuk berhenti membaca buku sejarah.
Yah aku berhenti membacanya dan dengan kasar Ku lempar buku itu dari genggaman. Aku lakukan itu karena aku malu pada mereka, benar aku malu. Mereka mempunyai keimanan yang sungguh luar biasa,mereka yang Allah jamin masuk syurga, mereka yang Rasulullah bangga-banggakan. Namun semua keistimewaan itu tidak membuat mereka lalai untuk terus beribadah kepada Rabb yang Maha Pencipta
Setiap nafas mereka lakukan untuk beribadah, tak ada sedetikpun waktu yang terbuang sia-sia. tak ada kata lalai dalam diri mereka yang ada mereka sibuk beramal meraih syurga.
Aku malu, benar aku malu.
Aku hanya manusia yang sering lalai dan alfa
Aku hanya manusia yang tak luput dari dosa
Aku hanya manusia yang mempunyai nafsu yang membara
Dibandingkan dengan mereka, sungguh perbedaannya amat jelas dan nyata.
Kesungguhan beribadah mereka sudah menggapai langit ke tujuh, sementara aku masih dalam bumi, bahkan bumi yang amat dasar
Aku malu, benar aku malu pada mereka Abu Bakar dan Umar
Sekalipun aku malu, namuun sungguh aku rindu, rindu yang benar-benar rindu.
Aku tau obat rindu adalah bertemu. Aku ingin bertemu dengan mereka. Maka dari itu aku membaca sejarah mereka dengan niat semoga Allah mempertemukanku dengan mereka tentunya di tempat yang paling baik, syurga-Nya.
Ya Allah... sebenarnya aku malu, namun, sampaikanlah rindu ini pada mereka, dariku manusia yang berlumuran dosa.
Jkt,10 Maret 2016 23:21.
No comments:
Post a Comment