Thursday, March 9, 2017

Hai langit...

Sudah kuputuskan untuk lupakan kenangan yang selalu menyakitkan. Tidak ada lagi kenangan lalu, aku akan memulai dan mengukir kenangan yang baru. Sehingga saat kenangan lama menghampiri aku bisa menepis dengan pasti.

Sudah ada surya di sampingku, apalagi yang aku inginkan? Aku bahagia bersamanya.

Apa yang diinginkan Tuhan? Apakah Dia hendak mengujiku? Kenangan itu sudah ku kubur dalam-dalam, tapi sosoknya muncul bukan di hayalan melainkan di hadapan. Apa yang harus aku lakukan sekarang?. Disaat aku mulai lupakan, dia datang dengan  memberi setetes  harapan.

_"Apa benar ini Vi..viaa Langit?"_ Suaranya bergetar sambil mendekatiku yang sedang  terbaring lemah.

Surya dan adikku hanya memandang tanpa secuilpun rasa terkesima. Sementara aku... aku termangu, aku mengenalinya..., dia yang selama ini aku tunggu, kini berdiri dihadpanku.  lidahku kelu untuk berucap.  Air hangat mulai membasahi pipi.

_"Iya benar ini Langit, maaf anda siapa?"_ Tanya surya sambil mendekati pino.

Pino tidak menjawab pertanyaan Surya, dia langsung mendekatiku dibarengi  air hangat  yang mulai merayap basahi pipinya.

_"PIi...no..."_ Suaraku bergetar.

_"Iyaa Vi...,  ini aku lumba-lumbamu yang sudah berkhianat meninggalkanmu ..."_ 

Semuanya diam, surya terpaku di dekat pintu, adikku memelukku dengan penuh haru, pino mulai nenatapku dengan tatapan yang nanar, sementara aku... entah apa yang kurasakan saat itu.

_Adakalanya mengingat masa lalu itu nikmat, terlebih jika masa lalu yang penuh kenangan yang manis nan indah, namun setelah mengingat bersiaplah dengan hati yang mantap karena kenangan indah dulu tak akan pernah kembali sekalipun sekejap._

*bersambung

No comments:

Post a Comment