Banyak sekali keutamaan-keutamaan orang yang menuntut ilmu, mulai
dari Allah memberkati hingga Allah memberikan perhatian lebih kepada doa orang
yang sedang menuntut ilmu (wallahu'alam)
Kala itu, Aku diberi kesempatan untuk mengajari anak2
mengaji di desa keroncong, mereka yang akan aku ajari ngaji laki2 semua.
Mengetahui laki2 semua, sebenanrya agak ngeri sedikit, karena ditakutkan
ada sesuatu. Namun dengan diniatkan karena Allah Swt, akupun menyanggupinya.
Aku dan dua temanku berjalan menuju lokasi sambil
bersenda gurau tanpa henti, hingga tak terasa akupun sampai di tempat lokasi
dengan sedikit agak canggung karena melihat banyak anak laki2 disana. Tanpa di
komandoi, pikiranku mulai mengawang2 membayangkan bagaimana berisiknya,
nakalnya, dan comelnya anak laki-laki yang sekarang ada di hadapanku
Akupun mulai memasuki musola mungil dengan salam
mengiringi. Terlihat ada beberapa anak laki2 yang sedang solat duha, ada yang
sedang murojaah dengan mix di tangan, ada yang sekedar mengobrol, ada
yang saling kejar2an, ada juga yang sedang melamun meratapi mushaf usangnya.
Pikiran positif selalu aku tanamkan dalam batinku.
Segera saja ketika salah satu dari temanku mulai
mengintruksikan untuk siap2 mengaji, merekapun berhamburan menyalamiku dan
kedua temanku. Setelah itu, temanku menyerhakan intruksi kepadaku untuk
mengambil alih komando mengurusi anak laki2 yang ada dihadapanku.
Tidak ada teknik atau strategi yang aku siapkan
debelumnya, karena bayanganku laki2 yang mengaji tidak terlalu banyak,
namun kenyataannya cukup banyak yang hadir di luar dugaanku, ini menandakan
minta mereka mengaji sungguh luar biasa. Biasanya acara pengajian2 seperti ini
hanya dihadiri oleh anak2 SD dan TK, hanya sedikit yang sudah SMP dan SMA.
Namun di sini mulai dsri SD,TK, SMP,SMA, bahkan yang belum sekolahpun ada.
"MasyaAllah"gumanku dalam hati.
Akhirnya dengan sedikit berpikir agak lama, akupun
menemukan metode mengajar yang lumayan efektif diterapkan kepada mereka. Namun
sebelum pembelajaran di mulai, ada suatu kejadian yang sampai saat inipun aku
mengingatnya.
Semua anak laki2 yang hadir di usahakan untuk solat duha,
nah sebelum pembelajaran dimulai ternyata ada lumayan banyak anak laki2 yang
belum solat duha, hingga akhirnya mereka yang belum solat duha aku intruksikan
untuk solat berjamaah, sedangkan yang sudah solat, aku kumpulkan
dalam satu lingkaran dengan intruksiku untuk tidak berbicara
Tidak menunggu lama, mereka yang solat duha akhrinya
selesai.Tidak ada yang kebetulan di dunia ini yang ada hanya qodarullah. Dengan
sambil santai tanpa ekspresi aku meminta di doakan kepada mereka2 yang selesai
solat duha. Aku sendiri tidak spesifik meminta ingin di doakan ini dan itu,
namun entah kenapa ada satu orang anak laki2 yang berteriak mendoakanku dan di
aaminkan serentak oleh seluruh anak laki2 yang ada di musola itu.
"Semoga Kak .... Segera Mendapat
Jodoh...!!!"Suara lantang salah satu anak laki2 yang ada di musola
"Aamiin...!!!"jawab seluruh anak laki2 yang ada
di musola serentak
Sontak saja, aku terkseima mendengar itu semua, tidak percaya bahkan aku sendiri cukup kaget, kenapa bisa2 nya mereka mendoakan yang aku sendiri bahkan tidak memiliki pikiran kearah situ
Sontak saja, aku terkseima mendengar itu semua, tidak percaya bahkan aku sendiri cukup kaget, kenapa bisa2 nya mereka mendoakan yang aku sendiri bahkan tidak memiliki pikiran kearah situ
Well... aku aamiinkan saja doa mereka. Aku sendiri tidak
mengharapkan lebih, karena aku sadari mau segera ataupun tidak, toh itu
semua sudah tertulis di lauhul mahfudz.
Yang aku tekankan dalam tulisan ini ialah, aku sangat
mengapresiasi doa mereka yang begitu tulus, semangat mengaji mereka yang
begitu terlihat dan kesungguhan mereka dalam menghafal Qur'an.
Semoga kelak mereka menjadi anak yang
membanggakan ummat, karena aku melihat ada cahaya-Nya menemani langkah mereka.
Aamiin.