Sunday, December 17, 2017

EVENT ANAK GM

*Event Anak GM*
*Be A Good Muslimah*

Liburan tahun baru bingung mau ngapain🤔mending kita menulis, mengasah otak dan berlomba lomba dalam kebaikan lewat tulisan kita, tidak pula ketinggalan akan ada hadiah bagi yang beruntung ☺

Ayo jangan dilewatkan event ini acara kita oleh kita dan untuk kita, 'aaseekk'. Yukk semua ikutan, jangan sampai ketinggalan. Keluarkan kemampuan kalian💪🏼

*Syarat dan ketentuan peserta :*
1.  Peserta wajib mengikuti group GM {Be A Good Muslimah) / Group Menulis Aja (Pilih salah satu)}.

2.  Karya berbentuk puisi/kata mutiara atau kata motivasi (tidak ada batas maksimal) 

3. Setelah mengirim konfirmasi ke no.  0878 7489 2880 dengan format (Nama#Asal Group (GM/Menulis aja) #Domisili#Sudah kirim naskah (tulis Fb jika kirim melalui FB,  tulis Instagram jika kirim melalui instagram) 

4. Tulisan peserta bisa dikirim via FB atau IG (pilih salah satu) dan  Tag ke akun di bawah ini 👇🏼👇🏼👇🏼
*Instagram :*
@muslimah_gm dan  @khansa_saf
*Facebook :*
Tag Langit  (https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1785596968158700&substory_index=0&id=100001252430841)   dan Khansa SAF   (https://m.facebook.com/Khansasaf/) 

*Tema : 🦋HARI IBU🦋*

*Batas pengumpulan naskah lomba 31 Desember 2017*

*Hadiah*
Juara 1 dan 2
Seperangkat alat hijrah (Jilbab plus cadar,  ciput dan   1 Juz Al-Quran Mini) 

*Pengumuman pemenang tanggal 10 Januari 2018 di akun berikut ini :*
@muslimah_gm, @khansa_saf (IG)  Langit dan Khansa SAF (Facebook)

*Info Selengkapnya hub.:*
087874892880

*Jangan katakan pada diri sendiri bahwa "saya tidak bisa menulis" karena ingatlah, setiap orang dapat menulis"*

Saturday, December 16, 2017

Allah Maha Baik

Baru-baru ini,  saya lagi suka yang manis-manis,  terlebih coklat.  Beberapa waktu lalu,  saya sempat beli coklat di toko Alfa. Dan ternyata memang cukup mahal harganya.  Saya takut jika keinginan ini terus menggebu saya tak bisa mengontrol diri untuk membelinya.

Hingga akhirnya,  saya putuskan  untuk membeli coklat batangan saja,  saya pikir sekalipun mahal tapi isinya banyak dan lumayan buat persediaan.

Saya pun  nekad mencari di media sosial,  toko atau orang yang menjual coklat batangan.  Singkat cerita,  saya  menemukan dan bagi saya harganya tergolong murah daripada harus beli di toko yang jika dibandingkan jauh lebih mahal dan sedikit pastinya. 

Awalnya saya akan memesan langsung,  tapi saya tahan,  mungkin belum saatnya.

Tak berapa lama kemudian,  saya pun pulang,  dan bercerita pada kaka perempuan saya  bahwa saya inginnnn sekali memakan coklat,  saat itu saya juga menunjukan medsos yang menjual coklat itu.  Kaka saya pun mengiyakan,  karena dia pun ternyata ingin. 

Karena merasa punya dukungan,  saya  langsung bertanya kepada penjual.  Saat itu harganya naik beberapa ribu tapi saya tetap ingin membeli toh hanya beberapa ribu.  Qodarullah,  setelah saya bertanya,  coklat yang saya inginkan habis.  Sempat kecewa,  malah sudah kecewa mungkin hehe.  Mungkin memang Allah belum izinkan saya memakan coklat dan membeli coklat disitu.

Tidak menunggu lama,  singkat sekali,  bedanya mungkin hanya beberapa menit dari kekecewaan saya. Kaka saya mengabarkan ada temannya yang jualan coklat yang sama dan harganya lebih murah. 

Bukan main bahagianya,  saya segera meminta kaka saya untuk segera memesan. Kebahagiaan saya belum sampai disitu,  kaka saya pun mengabarkan lagi bahwa harga dari sananya dikurangi lagi,  tentu ini adalah kabar yang sangat membahagiakan.

Akhir cerita,  saya pun mendapatkan coklat yang diinginkan.

Saat bahagia menyapa saya lupa,  bahwa ternyata ada yang lebih bahagia melihat kebahagiaan saya,  siapa dia?  Dia lah Dzat yang menciptakan saya (Allah SWT)  :'). 

Semua nikmat ini dari Allah,  namun melalui perantara-Nya.

Yaah,  semua dari Allah,  namun terkadang saya lupa dan tak menerima.  Lihat saja bagaimana kekecewaan saya,  saya merasa kecewa karena apa yang saya inginkan tak ada,  namun dibalik kekecewaan itu,  ada kebahagiaan yang mengalahkan kekecewaan yang menanti saya.

Allah amat Maha Baik,  dia sedih jika melihat hamba-Nya sedih.  Lihat saja,  Dia tidak mau melihat hamba-Nya kecewa berlarut-larut.  Dengan sigap,  Dia mengirimkan perantaranya agar saya bahagia.

Ya Allah,  saya sering merasa kecewa,  tapi yang saya rasakan saat ini,  ada yang lebih kecewa dari saya,  yaitu diriMu,  Engkau amat sedih  melihat saya kecewa. 

Saat coklat yang saya inginkan ada dihadapan saya,  saya merasa malu pada-Mu,  karena betapa perhatian-Nya Engkau pada saya,  namun saya sering tak memperhatikan perintah-Mu.

Terkadang,  kita lupa bahwa ternyata ada Sang Pencipta yang amat memperhatikan ciptaannya. 

Sabtu,  16 Desember 2017. 

Saturday, December 2, 2017

Bait Puisi


*Malaikat Bumi*

Oleh: Khansa S@F

Semua untuk ananda,
Biarpun lelah menerpa,
Keringat membasahi raga, 
Semua pasti akan sirna,
Karena ananda segalanya.

Kenalkan,  namanya ibu.
Kini ia telah renta,
Namun keinginan bahagiakan ananda tak terkira.

Segalanya untuk adinda,
Panas terik yang tiap hari menyengat,
Lapar dan dahaga yang sering menyergap, 
Tak lama akan pergi dan lenyap,
Karena senyum dan pelukan hangat adinda telah mengusir semuanya. 

Kenalkan,  namanya Ayah.
Saat ini raganya mulai rapuh,
Tapi semangat mencari rizki yang berkah tak pernah goyah demi melihat  senyum adinda merekah.

Akankah perlakuan aku sama,
Saat nanti...  Lahir generasi selanjutnya.

Kasih saya mereka amat terasa,
Pengorbanannya tak terkira.

Kini,  ada saja rasa sesak menimpa,  karena... Aku sadar,  semua jasa,  rasanya takkan bisa terbayar dengan bumi serta isinya.

Betapa sering  aku menggoreskan kekecewaan pada hati keduanya,
Bahkan tak jarang,
Ada butiran air mata membasahi pipi keduanya karena ulah yang telah kukerjakan.

Namum,  lihatlah...
Hatinya seputih salju,
Kasih sayangnya lebih besar daripada amarahnya.
Hingga,  kata memaafkan lebih sering aku dengar daripada kekecewaannya.

Kini, keduanya telah renta.
Tapi kasihsayangnya semakin membahana.

Allah...
Jaga ibu dan ayahku,
Karena mereka,  telah menjadi malaikat bumiku. 

Jkt, 2 Desember 2017