Monday, July 21, 2014

21-7-2014 MD dakwah
(khansa saf)
Aku sangat gembira, walaupun sebenarnya hati di rundung rindu kampung halaman, tapi karena ukhuwah rasa rindu untuk pulangpun sedikit demi sedikit terkikis hilang. Tapi jujur aku sangat merindukan orang tuaku, adik-adikku, kakakku, suasana tarawih di kampung halamnku, dan aku benar-benar merindukan saat-saat menjelang buka puasa bersama keluarga. Satu keinginanku untuk saat ini. Aku sangat ingin buka puasa bersama keluargaku walaupun hanya satu kali saja. Tapi rasanya tidak mungkin itu bisa terjadi.
aku merasakan bulan ramadhan tahun ini begitu berat. Karena ini tahun pertama kali aku tidak pulang ke rumah tercinta. Sebenarnya aku sering sakit dan obatnya hanya ada satu apa itu? Jika aku sakit ketika di perantauan satu obatku hanya mendengar suara umi, adik, bapak, dan tetehku. Jika aku sudah mendengar suara mereka, sakit yang aku rasa sedikit demi sedikit menghilang.
Jika aku harus menuruti nafsuku, mungkin jauh-jauh hari aku sudah berada di kampung halaman, namun aku sadar di perantauan, aku mempunyai amanah yang menurutku sangat besar dan jika aku meninggalkannya tentu merupakan dosa yang besar untukku.
Akhirnya tak mengapa aku menahan rindu, walaupun memang sungguh sangat menyakitkan, namun aku berharap semoga apa yang aku lakukan sekarang ini berguna untuk negeriku yang tercinta.

Amanah yang diberikan kepadaku sekarang memang begitu berat, jika aku harus jujur. Berat rasanaya mengemban amanah ini, namun aku mencoba dan terus mencoba berusaha memaksimalkan apa yang di amanahkan untukku. 

Tuesday, July 8, 2014

Lelahku ibadahku (spesial c.Center)




Kadang ingin rasanya untuk tidak mengerjakan tugas ini, namun… ini adalah tugas yang mulia, tugas untuk menyelamatkan negeri, tapi aku merasa lelah sangat lelah jika harus melakukannya tanpa ada yang membantu. Bukankah islam mengerjakan untuk bekerja sama?. Sebenarnya bisa saja aku melawan egoku untuk tidak mengerjakan tugas ini, namun… aku sadar mungkin ini salah satu cobaan yang maha pengasih agar aku bisa lebih baik lagi mengerjakan tugas ini, yang maha pengasih sengaja menempatkanku di sini agar yang tadinya aku tidak tahu menjadi  tahu.
Memang kenyataannya banyak namun aku masih merasa aku hanya bekerja sendiri, ahh… mungkin  itu hanya perasaannku saja ya... hanya perasaanku saja. namun kalaupun perasaanku itu benar aku tidak kecewa atau bahkan marah karena tujuanku di tempat ini bukan untuk mereka melainkan untuk yang maha pengasihku dan untuk negeriku.
Aku sadar aku terlalu banyak bertanya, mungkin orang yang aku tanya sangat risih kepadaku, mungkin orang yang aku Tanya sudah cape mendengar pertanyaanku, mungkin orang yang aku Tanya sudah bosan mendengar pertanyaanku yang menurutnya tidak penting. Namun aku tidak bisa berbuat apa-apa lagi karena aku sendiri menyadari aku belum banyak tahu. Sebenarnya bisa saja aku tidak  bertanya, namun bukankah tugas ini sangat penting, bagaiamana jika terjadi suatu kesalahan bukankah akan berdampak untuk negeri? Maka dari itu lewat tulisan ini aku hanya ingin mohon di maklumi jika aku banyak bertanya, karena aku ingin bekerja secara totalitas, aku sengaja meninggalkan aktifitasku di luar sana hanya untuk bekerja untuk menyelamatkan kecurangan, aku sengaja menahan rinduku bertemu dengan orang yang terkasih demi tugas ini, memang berat, namun… inilah cara aku mengabdi kepada negeri. Kadang… aku merasa sedih jika orang yang terkasih menanyakan kapan pulang, namun aku hanya bisa menjawab dengan senyuman, aku sedih ketika teman-teman seperjuanganku menanyakan kapan bisa ikut rapat, kapan bisa ikut kegiatan ini dan itu namun aku hanya bisa menjawab dengan senyum karena aku tidak bisa menjawab pertanyaannya mereka. Maka dari itu aku tidak mau waktuku yang 10 jam tidak di gunakan dengan sebaiknya, karena aku sadar waktu yang maha pengasih berikan padakau akan di pertanggungjawabkan kelak di akhirat. Nanti jika hari itu tiba, dengan berani aku bisa memberikan alasan yang pasti di hadapan sang maha pengasih mengenai waktu yang 10 jam itu.
Lewat tulisan ini aku meminta maaf jika ada kata-kataku yang tidak berkenan di hati…
Lewat tulisan ini aku ingin mengatakan ayo kita bekerja dengan sungguh-sungguh untuk menyelamatkan negeri…
Lewat tulisan ini aku meminta maaf jika aku banyak bertanya
Lewat tulisan ini aku mengucapkkan terimakasih banyak kepada semua orang yang sudah mau membantuku
dan
Lewat tulisan ini aku mengatakan… aku bangga dengan lelahku karena lelahku ibadahku!


Wednesday, July 2, 2014

TEMAN APA TEMAN...???



Selasa 15 Januari 2013
Hampir satu bulan aku mencari seorang teman untuk membantukku mengerjakan tugas lapangan sebagai bahan untuk UAS. Waktu itu aku tidak ikut terjun kelapangan bersama teman kelasku karena pada waktu pas pelaksanaannya, aku juga mengikuti kegiatan yang sudah lama direncanakan, dan waktu itu berpas-pasan dengan kerja kelompokku itu. dan anehnya dari sekian banyak temanku di kelas tidak ada satu oarng pun yang mau mengantarku ke suatu tempat itu. Ada rasa kecewa meggelayut di hati, aku sangat berharap ada satu atau dua teman kelasku yang mau membantuku, tapi kenyataannya tidak ada. Selain Dari teman kelasku aku mencoba menghubungi teman SMA dulu untuk mau membantuku, satu persatu aku hubungi tapi teman SMAku tidak ada yang bisa membantuku, ada begitu banyak alasan yang mereka kemukakan, tapi ada satu orang teman yang mau membantu, aku sangat senang sekali ketika itu, tapi ketika waktu yang telah ditentukan semakin dekat, dia membatalkannya dengan alasan ternyata hari yang telah disepakati itu dia gunakan untuk pulang kampung, walaupun kegagalan sudah dua kali terjadi, tapi aku tetap optimis bahwa aku yakin aku bisa menemukan teman yang mau membantukku, hari ujianpun semakin mendekat tapi sampai sejauh itu aku belum bisa menemukan teman yang aku harapkan itu, pada suatu hari aku menceritakan keluh kesahku kepada teman kossan ku, dan ternyata dia mau membantukku dan mau mengantarku ke tempat yang akan aku jadikan bahan untuk ujian akhir, dengan segera aku mengucap syukur  karena keoptimisanku akhirnya di dengar olehNya, namun pada hari yang sudah di tentukan, kembali hal itu terjadi dia yang menolongku itu kembali membatalkan, dengan alasan ternyata dia masih ada pekerjaan. aku hanya bisa menghela nafas panjang ketika itu
” optimis...optimis...kamu sedang di uji...” bisik hatiku.
Hari demi hari aku terus berpikir bagaimana aku bisa ke tempat itu, sampai pada suatu waktu aku memutuskan mengajak seorang teman yang baru aku kenal beberapa hari itupun belum pernah bertatapmuka, aku mencoba memberanikan diri untuk mengirim pesan kepadanya, waktu itu aku tidak menghiraukan lagi dia teman atau bukan temanku, yang jelas  pikirku ketika itu dia mau membantuku. Dengan rasa deg degan aku bertanya kepadanya melalui SMS, akumasih ingat ketika itu aku sedang belajar bahasa inggris, aku menghiraukan teman-temanku yang sedang presentasi di depan kelas, yang kuperhatikan saat itu balasan dari anak  yang baru saja aku kenal itu.memang ada secebis harapan dia mau membantuku, tapi rasanya tidak mungkin karena aku baru kenal beberapa hari dengannya itupun tak sengaja di group FB.  Tak lama kemudian hpku berbunyi, aku langsung membuka pesan dari anak yang baru ku kenal itu. Dari situ aku menceritakan semua problem yang kualami,  kubicarakan kepadanya layaknya teman  yang terpisah sekian lama kembali bertemu. Aku tidak tahu bagaimana respon dia ketika membaca pesanku itu.
Tak di sangka-sangka dia yang baru beberapa hari aku kenal itu mau menolongku, seketika saja mataku berkaca tanpa dikomandoi olehku. SMSan pun terus berjalan sampai pada akhir-akhir sms, kembali kegagalan itu datang, ketika aku dan dia membicarakan waktu untuk pergi ke tempat itu, ternyata di waktu yang sama  dia mempunyai kegiatan  yang sifatnya emergency. Dengan menghela nafas panjang dan dengan hati sedikit kecewa aku berkata “ terimakasih sudah mau membantu” . aku mulai putus asa karena waktu Uas tinggal dua minggu lagi, Karena sudah tidak tahan lagi akhirnya aku benar-benar menangis di hadapanNya, hanya satu doaku ketika itu “ YA ALLAH KIRIMKAN ORANG YANG BAIK YANG MAU MENOLONGKU !” sambil terus menangis. tangisanku ketikaitu benar-benar histeris, karena dari banyaknya teman yang aku miliki tidak ada satupun hatinya terketuk dan mau membantukku, mengingat kegagalanku yang sebelum-sebelumnya, kembali aku menangis disujudNya.setelah puas aku menangis,karena waktu itu hujan turun lebat akupun melampiaskan kesedihanku dengan makan menggunakan sambal yang sangat sangat pedas.
“ tenang ... tenang... ada ALLAH” kembali hati kecilku berbisik. Setelah mengingat semua kejadian yang kualami aku sedikit termenung dan mulai pasrah dengan UAS yang tinggal dua minggu lagi.semua urusan aku pasrahkan kepadaNya, karena dengan begitu hatiku sedikit tenang.  Ketika aku sedang termenung, tiba-tiba hpku berdering dan tak kusangka dia anak  yang baru aku kenal itu mau membantuku. Aku sudah menanyakanbeberapa kali kalimat ini ” kaka bener mau membantu ?” karena hatiku sudah yakin, akhirnya ada rona bahagia terpancar di wajahku. Tadinya aku tidak percaya dia mau menolongku, tapi membaca pesan dari dia, ada secebis keyakinan yang menyangkut di hatiku, akhirnya Akupun mendapatkan seseorang yang mau menolongku.
            Dari sekian banyak kegagalan yang kualami, pada akhirnya ada keberhasilan yang ku dapat, walaupun di tengah perjalanannya begitu sakit, dan hampir mundur untuk mencari, tapi Dia langsung mengirimkan seseorang yang baik untukku.
Dari kisahku, aku dapat menyimpulkan entah benar atau salah yang jelas ini pendapatku “ di sebut teman jika dia mau menolong kita di kala kita sedang membutuhkan pertolongannya, 1000 orang teman akan kalah dengan 1 orang yang bukan teman tapi dia  mau menolong kita ketika kita benar-benar  berada dalam kesulitan”. walaupun dia baru aku kenal dan belum tentu aku bertemu dengannya, tapi karena dia mengerti makna teman dan memahami perasaan orang lain yang sangat membutuhkan pertolongan, dia mau menolongku, percuma saja kita mempunyai banyak teman tapi dikala kita membutuhkan pertolongannya dia tidak bisa menolong kita. itu namanya bukan teman! Saya ingin  seperti dia yang menolong saya, walaupun dia tidak kenal dengan saya tapi ketika mendengar problem saya dia mau menolong saya. Hanya sedikit orang yang menggunkan hati nuraninya dengan benar, walaupun setiap orang mempunyai hati nurani, hanya segelintir orang yang tahu pemakaiannya.dan sekarang saya mencoba ingin memiliki sifat  seperti dia yang walaupun bukan teman kita tapi ketika meminta pertolongan kepada kita  kita mau menolongnya, memang sulit untuk di praktikan tapi sedikit-demi sedikit saya yakin saya juga akan memiliki sifat seperti dia.Saya ucapkan terimakasih kepada dia yang sudah mau menolong saya, kebaikan yang dia berikan tidak akan pernah saya lupakan, karena dia benar-benar telah membantu saya, terimakasih atas semuanya, tentunya adanya dia menolongku karena atas izin Allah, atas skenario terindah dari Allah, atas takdir Allah.Semoga Allah membalas kebaikan dia.

Menangis....? Why Not?







Kadang... kebanyakan orang mengatakan menangis tanda orang yang cengeng, memang aku juga termasuk orang yang mengatakan demikian. Dulu... karena aku tidak mau disebut orang cengeng aku jarang menagis , bahkan sangat jarang aku menangis, namun semakin berjalannya waktu, ujian datang bertubi-tubi tapi sama saja hatiku keras dan tidak mau memangis, aku beranggapan buat apa mengeluarkan air mata karena masalah, sangat membuang-buang waktu. Semakin kesini... justru cobaan semakin berat, aku tidak bisa memaksakan diriku untuk tidak menangis, karena aku sadar, aku manusia yang lemah, akhirnya suatu ketika aku dilanda masalah yang menyesakkan dadaku, tadinya aku hanya berucap dalam hati ya allah... ya alllah dan ya allah... namun lafadz yang indah itupun tidak mampu mengobati rasa sesak didadakku, sampai akhirnya ketika aku menyendiri isakan terdengar dari bibirku, aku panik ketika itu,  aku tidak mau menangis, namun semakin aku berpikir aku tidak mau menangis,matakku mulai mengeluarkan cairan yang disebut air mata, dari situ bercampurlah antara isakan dan air mata, aku tidak bisa mengelak waktu itu, aku tidak bisa menahannya,akhrinya dengan sendirinya aku menangis sambil memanggil namaNya, tidak memanggil orang tuaku, tidak memanggil adik dan kakakku, tidak memanggil teman-temanku, yang ada di benakku ketika itu hanyalah Dia. Aku sadar bahwa yang mampu menenangkan hatiku hanyalah Dia,

Setelah puas aku menangis,isakan demi isakan mulai tidak terdengar lagi, sampaiahirnya memang benar-benar menghilang, aku sadar setelah aku menangis hati yang tadinya sesak menjadi berkurang, dari situ aku merenung, ternyata menangis bisa mengobati rasa sesak didadaku, aku menyadari dengan menangis segala beban didada terasa ringan,  dan tentu saja dibarengi dengan selalu ingat kepadaNya.

Allahku terimakasih engkau telah mengizinkan air mataku keluar dengan cara menangis, aku sadar dan yakin bahwa menangis merupakan salah satu nikmat yang tidak bisa di beli dengan uang, tanpa rasa menangis mungkin dadaku semakin sesak, Allahku terimakasih terimakasih dan terimakasih aku ucapkan hanya padaMu, terimakasih engkau telah mengiiznkanku menangis, terimakasih engkau memberikan kesempatan menangis kepadaku, aku akan gunakan nikmat menangis ini sebagai tanda cintaku padaMu, akan aku gunakan nikmat menangis ini disetiap sujudku padaMu, akan aku gunakana nikmat menangis ini sebagai penebus dosa-dosaku, akan aku gunankan nikmat menangis ini sebagai tanda syukurku padaMu.

LOE GAGAL?




6  Juli 2012 19:43 WIB
Kata “gagal” memang identik dengan orang yang sudah tidak mempunyai harapan lagi, kata itu simpel namun penuh arti mendalam, kadang dengan kata yang secuil itu orang yang berani karena takut gagal akhirnya mundur sebelum perang meletus.orang yang sudah mengalami kegagalan hatinya hancur, semangat hidup hilang, rasa percaya diri musnah, kesedihan melanda bertubi-tubi. Namun tahukan kawan bila kita mengkaji lebih dalam apa itu gagal, tentu gagal adalah awal dari sebuah kesuksesan. Sedikit orang yang berfikir demikian termasuk aku.
Tapi sekarang, jika aku ditanya pernahkah kamu  gagal?,aku akan menjawab dengan berani dan lantang  ” Aku pernah mengalami kegagalan”. Dulu, sebelum aku menginjak usia dewasa, ketika aku mengalami kegagalan seluruh isi hatiku aku curahkan kepada kedua orang tuaku, aku merengek,menangis,membantingkan tubuhku karena aku gagal mendapatkan juara kelas. Dulu aku memang  belum mengerti apa arti kegagalan yang sesungguhnya. Sekarang ketika aku menginjak dewasa kata gagal sudah tidak asing lagi aku dengar bahkan di rasakan, rasanya sehari saja tidak ada kata gagal hidup terasa tidak berwarna. Sekarang aku mengerti makna gagal yang sesungguhnya. Pepatah mengatakan “ kegagalan awal dari sebuah kesuksesan” itu benar, bukankah nabi kita Muhammad SAW pernah mengalami kegagalan dalam mengajak umatnya untuk masuk ke dalam agama islam?, namun begitu Nabi kita tetap berjuang bahkan tetap berdakwah walapun pernah mengalami kegagalan.sekarang kita lihat, begitu banyak pengikut beliau. Di balik kesuksesan beliau, ternyata beliaupun pernah mengalami kegagalan.aku termenung setiap kali melihat orang yang gagal, ribuan expresi kegagalan pernah aku lihat, termasuk melihat expresiku ketika aku gagal. Jelek,tidak enak di pandang begitu banyak kata yang tidak enak di dengar. karena itu setiap kali aku mengalami kegagalan,kata inilah yang membuatku terus bertahan
 “ SEMANGAT!”. Ya... semangat kawan, jangan mundur bilamana kegagalan melanda, justru dengan kegagalan itu selain hidup kita berwarna tentu ada hal yang baik didalamnya, coba bayangkan bilamana seseorang yang sukses tidak pernah mengalami kegagalan tentu saja mereka akan sombong dan tidak akan mengingat siapa yang menjadi dalang dari semua kesuksesannya. Oleh karena itu kawan jangan jadikan kegagalan itu awal dari sebuah kehancuran tapi jadikanlah kegagalan itu adalah awal dari sebuah kesuksesan kita, jangan pernah putus asa bilamana kegagalan melanda, walaupun sedih, sakit hati, kecewa namun yakinlah dengan adanya kegagalan itu kita bisa mengambil pelajaran yang amat sangat berharga dan pasti sang maha pencipta telah menggariskannya untuk kita, ingat kawan rencana sang maha kuasa jauh lebih baik di bandingkan dnegan rencana kita, jika kita memilih universitas yang kita inginkan tapi ternyata gagal jangan bersedih kawan, kita harus tetap ingat rencana Allah itu baik, dan jangan tinggalkan kata “semangat”, karena dengan begitu segala kegalauan yang melanda akan musnah apabila kita menerima semuanya dengan lapang dada,ikhlas dan penuh dengan semangat.
Jadi... teruslah berusaha jangan mudah menyerah jika kegagalan melanda terus menerus  kita harus bangga karena dengan kegagalan itu apa yang kita inginkan pasti akan  berhasil, ingat kawan “ PASTI!” camkan dalam hati  kegagalan bukan suatu halanagan justru sebuah proses menuju kesuksesan.