Tuesday, August 9, 2016

Mi, Ajari Aku Bangun Cinta

_"Senyam-senyum, kemasukan jin sawah yah?"_ tanya umi selidik.

Jika aku ingin mengatakan sesuatu hal  yang bersifat "pribadi" pada umi, tingkahku akan terlihat aneh di hadapan umi.  Inilah trik yang aku gunakan agar umi mau mendengar ceritaku.

Hari itu, aku tidak bisa membedakan  kondisi hatiku apakah sedang berbunga atau bersedih, pun jika bersedih  hatiku tetap berbunga, karena pada hari itu aku akan mengabarkan kabar bahagia kepada malaikat yang menjagaku di bumi. Umi.

_"Mau cerita apa Fa..."_ suara umi penuh kasih sayang sambil mulai mendekatiku.

Inilah momen yang aku tunggu-tungu. Momen di mana umi menatapku penuh perhatian, momen seperti ini selalu aku rindukan. Sungguh.

_"hehe...umi...."_ suaraku manja sambil memeluk Umi.

Tingkahku semakin aneh, ini menandakan tingkat rasa maluku mulai tinggi. Serasa ada yang menyekat tenggorokanku, untuk mengucapkan kata "A" saja lidahku berusaha bisu.

Bagaimana tidak bisu? Aku akan mengabarkan kabar yang sangat di nantikan oleh malaikat yang selama ini menjagaku dengan sepenuh cinta dan kasih.

Entah lah, lidahku kelu tanda malu... Atau kelu karena tidak mampu untuk berucap sesuatu.

_"Umiii...."_ kataku lagi.

Kali ini, aku memeluk umi sambil senyum penuh arti.

_"siapa yang mau kenalan sama Umi fa?..."_ tanya umi santai tapi dalam.

Pertanyaannya membuatku semakin  tersipu malu, aku tau umi sudah tau apa yang akan aku katakan padanya. Umiku memang ajaib.

_"ada yang mau main ke rumah, sekalian pengen kenal sama umi..."_ kataku malu benar-benar malu.

Saking malunya, setelah kalimat itu aku ucap, segera saja aku menutup wajahku dengan tanganku tanpa ragu.

_"Oalah... Cuma mau main saja ya?yowiss nanti umi siapkan air putih sama ranginang saja tanpa makan siang, hmm...  jangan sampai seperti abahmu Fa hehehe"_ tanya umi sambil menengadah.

_"Umiii.. Maksud Alfa main di sini bukan sekedar main....memang kenapa dengan abah Mi???"_ tanyaku penasaran.

_"dulu... Saat abah melamar umi, dia bilang mau mampir sebentar, makannya ibu sama bapak umi hanya menyediakan makanan seadanya, ehhh pas abahmu datang ternyata membawa rombongan banyak,  padahal saat itu makanan yang di suguhkan hanya air putih sama rebus singkong seadanya hihi..."_kata umi mengenang.

_"serius Mi?, terus?"_tanyaku bertubi-tubi.

_" yaa tidak  terus, akhirnya abahmu sama keluarganya tetap makan rebus singkong.."_ kata umi santai. _" makannya umi tanya sama kamu fa, yang dateng cuma mau main saja?"_ tanya umi.

Sebenarnya, aku tidak perlu  menjawab pertanyaan umi, karena sangat sudah jelas bahwa yang akan  datang ke rumahku bukan hanya sekedar untuk main biasa.

_"hmmm..., dia mau minta izin sama umi buat melamar Alfa Mi"_ kataku dengan diiringi jantung berdetak  semakin cepat.

_"Nah... Kalau beginikan jelas, jadi... nanti ibu mau masak banyak..."_ suara umi tenang tapi mengandung ironi yang tajam.

Saat itu, untuk mengatakan kata "lamar" saja bagiku seperti melepas busur yang harus tepat sasaran. Nafasku sedikit lega, karena akhirnya, salah satu hal yang membuat dadaku sesak sudah di lepaskan.

***
Bersambung

Mari Berteman 🐬

Fb:Langit

Telegram : @PendudukLangit

Blog: khansasaf.blogspot.com

Barakallah😊

No comments:

Post a Comment