Friday, July 7, 2017

'Why' Dulu, Baru 'How'

Oleh : Khansa S@F

Ada banyak pertanyaan-pertanyaan yang sering timbul, terutama bagi penulis pemula, tapi tak jarang penulis yang sudah mahir juga.

Namun, pernah sadarkah? Pertanyaan-pertanyaan itu hanya sekedar berkutat di "How" nya saja.

*Bagaimana agar menemukan ide bagus, bagaimana cara tulisan kita dinikmati pembaca, bagaimana menghadapi situasi saat-saat ide untuk menulis tak ada, bagaimana agar tulisan kita dimuat di media dan lain sebagainya.*

Padahal, sebelum ke itu semua, ternyata ada hal yang lebih amat penting. Apa?

'Why', mengapa kita menulis?.

Mengapa kita menulis?, inilah pertanyaan besar yang harus dijawab oleh kita, sebelum kita memulai untuk menulis.

Insya Allah, jika 'Why' kita sudah benar. Kedepan, pertanyaan-pertanyaan terkait 'How' akan terlesesaikan.

Pasti, setiap 'Why' kita berbeda. Nah, saat 'Why' kita sudah kencang. Saya yakin, segala hal yang berhubungan dengan 'How' akan terselesaikan.

Ini jelas saya alami sendiri, sekalipun awalnya saya tak tahu,  apakah 'Why' saya benar. Namun semakin berjalannya waktu, karena 'Why' saya inilah, saya merasa tulisan-tulisan yang saya tulis setiap hari, Allah SWT  beri kemudahan dan mengalir saja sekalipun tak jarang ide buntu.

'Why', mengapa kita menulis kawan?. Jujur, awalnya saya menulis karena sebuah hobi belaka, hingga dengan semau hati saja saya menulis. Tidak konsisten setiap hari menulis, tidak setiap hari share di media sosial, dan tidak ada sebesit niat pun untuk membuat group menulis sendiri.

Semakin berjalannya waktu, hati saya berontak sendiri, 'Kenapa kamu menulis, Vi?'. Hingga, tak lama, awalnya 'Why' hanya sekadar hobi, menjadi 'Why' yang berujung pada Illahi.

Untuk mencapai 'Why' karena Illahi, prosesnya cukup menguras energi ruh dan hati. Dan ini saya alami sendiri.

Teman, saat 'Why' kita sudah benar. Pujian manusia tidak ada artinya, sindiran manusia tak membuat kita goyah malah semakin terpacu untuk menulis, popilaritas pun tak membuat kita silau hingga sombong tak menentu.

Jika banyak orang yang mulai menyerah, karena saat tulisan-tulisannya tak diterima media atau penerbit buku, lantas orang itu mundur dan tak mau menulis lagi, hey... apakah 'Why' mu sudah benar?.

Saat banyak orang malas menulis karena tidak mahir dan ide untuk menulis tak kunjung datang, lantas orang itu untuk mundur untuk menulis, hey... apakah 'Why' mu sudah benar?.

Ada banyak orang yang bermalas-malasan untuk menulis karena seringnya mengalami kebuntuan saat menulis, hey... apakah 'Why' mu sudah benar?.

Tidak jarang orang berhenti menulis, karena tidak mendapat pujian dari manusa, lagi-lagi, 'coba periksa 'Why' mu, apakah sudah benar?.

Semua 'How' akan kita lewati karena 'Why' kita sudah benar.

Mau malas bagaimanapu, mau kecewa sebesar apapun, semua akan kita lewati karena semua itu bisa kita lewati. Sepertu badai pasti berlalu~

Saya, menulis setiap hari, apa tidak jenuh? Kadang saya jenuh!, tapi saat ingat 'Why' saya untuk Illahi, untuk apa saya jenuh?.

Saat tulisan saya tidak ada yang membaca bahkan kritik pedas selalu menghujani, apa lantas saya kecewa dan berhenti, sementara 'Why' saya untuk Illahi!.

Saat banyak orang bertanya 'Bukunya ada di toko buku mana?' atau 'tulisannya sudah dimuat media apa?', pertanyaan-pertanyaan itu kadang  amat menusuk saya, apa pantas karena itu, saya putuskan mundur untuk menulis, hey... untuk apa mundur, apakah dengan tulisan  dimuat di media mendapat pahala? Tentu tidak begitu juga kan?. (Waallahu'alam).

Sekalipun tulisan saya tak bertebaran di toko buku misalnya, atau tulisan saya biasa-biasa saja. Saya akan tetap konsisten menulis. Karena 'Why' saya mengalahkan segalanya.

Coba tengok, bagaimana ulama-ulama dahulu menulis banyak buku, apa karena mereka tidak menemukan 'How', pasti mereka pun menemukan tantangan-tantangan. Tapi, lihatlah mereka tetap menulis, karena saya yakin, mereka sudah menemukan 'Why' mengapa mereka harus menulis.

Sudahlah teman! Mulai saat ini, jangan jadikan 'How' kita sebagai alasan, karena jika 'Why' kita sudah benar. Semuanya akan terselesaikan, Insyaa Allah.

_Saat menulis diniatkan untuk Allah,_
_Aku yakin, segala_ _macam penghalang akan terlewati, Insya Allah._
_Soo... tetaplah menulis untuk kebaikan sekali pun  ada banyak orang yang tak menginginkan._

Sabtu, 8 Juli 2017 06:16 Wib.

https://www.instagram.com/p/BWQ5v4rAUi4FoNIQx4tVGtIYt3rIeRCwk1TT0M0/

No comments:

Post a Comment