Tuesday, July 18, 2017

Apa Kabar, Al-Aqsa?


Oleh: Khansa S@F

Apa yang mesti kukerja,
Selain untaian Doa disertai luka, tanda hati  begitu nestapa.

Tidak banyak orang tahu, tentang berita kepiluan orang-orang palestian yang membela Al-Aqsa yang Mulia.

Karenanya,
Izinkan tulisan ini bercerita, tentang keadaan di sana.

Peluru hingga suara tembakan yang tiap hari menyergap, tak perlu kucerita,
Karena penduduk sana, sudah anggap hal biasa.
Pesawat tempur yang setiap hari hilir mudik mengintai pun, tak perlu ku jelaskan, karena bagi penduduk Palestina, kelipannya menjadi penerang malam yang gulita.
Begitu juga puing-puing bangunan yang hancur bukan karena rapuh melainkan sengaja di hancurkan pun, tak perlu  kukabarkan, karena bagi mereka, itu semua tidak cukup penting, karena sebaik-baik bangunan ialah rumah Allah yang Maha Bijaksana.

Tentu, mereka sabar, saat semua itu menimpa,
Namun... masih bisa sabarkah, saat melihat Rumah Allah yang Mulia direbut musuh Allah yang nyata?

Ah,
Apakah mereka benar-benar berani? Atau memang, karena  tak ada pilihan selain kata berani, hingga dengan keberanian itu, mereka melawan musuh yang  terlaknati demi membela Al-Aqsa, rumah Allah yang dirahmati.

Sobat...
Lihat lah sebentar, atau...  coba bacalah berita sekitar,
Teliti dengan saksama, bagaimana mereka, penduduk palestina  begitu beraninya menghadapi musuh Allah  yang terlaknati, walau pilihan akhirnya tak jarang mati.

Sudah sampaikah iman di hati ini?
Berani mati, demi Allah, pemilik kerajaan Abadi.

Pembelaan mereka, penduduk palestina terhadap Al-Aqsa yang mulia, begitu amat luar biasa.
Semoga Allah, menyaksikan apa-apa yang mereka kerja, hinga saat di akhir hayat kelak jika Allah tanya, mereka akan menjawab dengan mantap, bahwa di bumi,  mereka pernah berani melawan musuh Allah yang terlaknati, sekalipun nyawanya yang menjadi tebusan, demi Al-Aqsa yang dirahmati.

Duhai diri!
Sudah sampaikah iman ini?
Membela, dengan taruhan nyawa,
Mempertahankan, sekalipun sering disiksa,
Dan ikhlas nenerima, sekalipun jasad terluka.

Aku sadar,
Belum sampailah iman ini,
Karena, dalam hati yang selama ini  menjadi  raja diri, masih tersimpan kumpulan noda yang membuat hati mati.

Ya Allah, ya Tuhanku,
Aku tak bisa seberani mereka, penduduk palestina, yang  mempertahankan rumah mulia-Mu,
Namun, izinkan untaian doa ini terlantun untuk mereka, agar mereka, selalu Engkau beri kekuatan sepenuh-penuhnya.

"Ya Allah, rapatkanlah dada mereka dengan karunia iman dan indahnya tawakal pada-Mu, hidupkan dengan makrifatmu, matikan mereka dalam syahid di jalan-Mu, ya Allah... bimbinglah mereka aamiin"

Bumi, 18 Juli 2017 22:03 Wib

https://www.instagram.com/p/BWsXid1FtDJqUwASGIQJVymXPPeQdRyf0uO65s0/

No comments:

Post a Comment