Saturday, October 29, 2016

The Power Of Respon

Saya punya teman, jika orang-orang ogah (read:tidak mau) di manfaatkan orang, namun temanku yang satu ini malah senang dimanfaatkan orang. Sebenarnya beliau bukan hanya teman tapi sekaligus salah satu guru kehidupanku.

Pernah dulu, aku bertanya kepada beliau _"Kakak mau saja dimanfaatkan orang hehe, kalau vi mah engga mau"_. Lalu,  apa jawaban beliau?

_"Tidak apa-apa, kakak malah senang dimanfaatin orang itu tandanya kaka bermanfaat hehe"_

Begitulah, banyak aku temui selama aku hidup 22 tahun ini, hanya segelintir orang yang mau dimanfaatkan orang, kebanyakan manusia yang aku temui tidak mau dimanfaatkan orang maunya dia yang manfaatkan orang.

Dari situ aku belajar untuk rela dimanfaatkan orang. Tidak memikirkan untung ruginya, beliau  teman sekaligus guru kehidipanku menanamkan  dalam mindsetnya, jika ia dimanfaatkan orang itu tandanya ia bermanfaat untuk oranglain. Bukankah sebaik manusia ialah orang yang bermanfaat untuk orang lain?

Dari beliau aku belajar untuk lapang dan ikhlas manakala aku dimanfaatkan oleh orang lain.

Kala aku merasa aku dimanfaatkan orang, kadang hatiku menggerutu _"Mau-maunya gue dimanfaatin oleh si A"_ namun, jika ingat beliau, aku kembali ingat bahwa sudah sepatutnya aku dimanfaatkan oleh orang lain, bukankah aku ingin menjadi sebaik-baik manusia?.

Ada lagi, aku punya teman dalam sebuah group WA, temanku itu kerjaannya kasih jempol terus, pernah aku share tulisan panjang tak lama ia kasih jempol, apa maksudnya? Kapan dia bacanya?.

Akhirnya semakin berjalannya waktu, akupu mengambil pelajaran dari mereka berdua, dengan kita dimanfaatkan orang, maka orang yang memanfaatkan kita akan percaya kepada kita, kalau sudah percayakan pasti orang tersebut akan memanfaatkan kita lagi, dari situ  tak lama mereka pasti akan sadar, bahwa orang yang dimanfaatkan olehnya ternyata tulus mau membantunya, dari situ akan timbul rasa empati yang mendalam, insya Allah. Dan dengan kita memberikan  respon  disebuah group entah itu jempol dan sejenisnya, orang yang share akan merasa senang, itu menandakan   mereka merasa dihargai.

Ini ceritaku, Ada seorang teman yang share di sebuah group, teman itu bertanya namun tidak ada satupun yang respon, akhirnya akupun meresponnya sekalipun dalam respon yang aku berikan tidak cukup banyak membantu. Tak lama, teman yang share pertanyaan tersebut mengrim pesan pribadi kepadaku. Apa isi pesan pribadinya? Yups, dia mengucapkan kata terimakasih kepadaku karena aku telah merespon pertanyaannya di group.

Fren... untuk berbuat baik itu sebenarnya gampang, ingat saja rumus ini, Allah akan mencatat amal baik dan buruk kita walaupun hanya sekecil biji zarrah.

The power of respon aku menyebutnya. Jika teman pertama, respon yang dia berikan ialah  mau direpotkan oleh orang lain, dan teman kedua, respon yang dia berikan  ialah sebuah simbol tanda mengharhgai setiap share yang diberikan temannya.

Kenapa aku tidak bisa seperti mereka? Yah... akupun harus bisa seperti mereka, mereka memanfaatkan hal-hal kecil untuk kebaikan dunia dan akhirat kenapa akupun tak melakukan hal yang sama?

Sudah..., jangan pikirkan untuk ruginya untuk kita, jangan pula mengharapkan balasan-balasan yang setimpal. Intinya berikan respon terbaik untuk saudara kita. Karena bisa jadi jalan menuju syurga atau malah kita masuk syurga ada pada respon yang  pernah kita berikan kepada teman kita. Bisa jadi kan? Kita mau masuk syurga dari sebelah pintu mana? Pintu solat yaaa perbanyak dan perbaiki solat, pintu kebaikan yaaa haruslah banyak-banyak berbuat baik.

Yakinkan saja pada diri, setiap secuil perbuatan yang kita lakukan, secuil perbuatan itu semuanya akan  tercatat. 

Aku ingatkan lagi, Kekuatan respon itu sangat-sangat bermanfaat ternyata. Aku sendiri sekarang merasakannya. Tidak percaya? Buktikan dari sekarang. Insya allah manfaat  the power of kepepet akan kita rasa.

Wallahua'lam.

No comments:

Post a Comment