Saturday, October 29, 2016

Hanya Sekilas

Sebenarnya..., sudah lama ingin aku tuliskan, namun setiap kali hendak menulis, hati ini selalu bilang _'tahan dulu... tahan dulu..."_ alhasil baru sekarang aku beranikan untuk menulis.

Sebelumnya, aku ingatkan kepada siapa saja yang membaca tulisan amatiran ini, adakalanya seorang penulis menulis untuk menasihati dan mengingatkan dirinya sendiri. Jadi aku menulis inipun sebagai pengingat dan nasihat untukku.

Dalam tulisan kali ini aku akan sedikit bercerita. Jadi.... dulu, saat di kampus aku dan dua sahabatku sering solat berjamaah, dan karena mereka berdua sudah paham akan rapihnya barisan shoff, antara kakiku dan kaki mereka benar-benar nempel, karena aku tahu kalau nda nempel ada syaiton yang menempati, dan jika mereka atau kadang aku duluan shalat, setelah wudhu selesai aku tinggal tepuk pundaknya dan melaksanakan solat berjamaah bersama dengan sejajar antara aku dan imam. Ingat yah, kalau solat antara perempuan itu sejajar anatra imam dan makmum, PR para pembaca, aku tugaskan untuk mencari hadis terkait ini yah hehe biar engga ikut-ikutan dan asal bilang bid'ah kepada mereka yang solatnya sejajar hehehe (biasanya yaa  begitu, suka bilang bid'ah ini dan itu tapi ternyata mereka sendiri yang tidak tahu dalilnya hadehhh ) wallahu'alam.

Lanjut... lanjut..., pernah kejadian yang aku alami sendiri nih, saat salah satu temanku solat, aku menepuk pundaknya, sekilas aku liat wajahnya tersenyum, setelah solat dia bilang padaku _"Mi, ko kamu tepuk pundak aku, kan aku pengen ketawa"_ sambil sedikit tertawa.

Pikirku dalam hati _"lah ko pengen ketawa ?_"

Akhirnya akupun menjelaskan, jika kita ingin solat berjamaah dengan teman yang sedang solat kita tepuk pundaknya tanda kita berjamaah dengannya. Setelah aku jelaskan, diapun berucap _"Ohhh aku baru tahu Mi hihi...."_ lagi-lagi hatiku berbisik _"Lah... suah 21 tahun hidup di bumi, ngapain aja Bu...."_, namun dari kejadian itu akupun tersadarkan bahwasanya masih banyak manusia khususnya orang islam sendiri yang kadang tidak tahu masalah tata cara solat yang benar dan sebagainya, padahal paaan kita tahu solat merupakan amalan yang pertama kali dihisab.

Ada lagi nih cerita, waktu itu aku solat di salah satu musola stasiun yang ada di jakarta, dengan segera setelah aku wudhu dan di musola qodarullah ada yang sedang solat, aku segera tepuk pelan-pelan pundaknya dan segera menempelkan kakiku dengan kakinya, namun apa yang terjadi?, saat aku tempelkan kakikku kepada kakikknya, dia menghindar, akupun kembali menempelkan kakikku dengan kakinya, lagi, diapun menghindar, dan yang ketiga kalinya karena penasaran, aku kembali tempelkan kakikku dengan kakinya dan diapun kemabli menghindar dan terdengar ada suara gerutu dari mulutnya menandakan kekesalan. Kembali hatiku berucap _"waduh kenapa ini orang, kan kalau solat kakinya harus menempel tapi kenapa dia marah ya?_" (padahal saat itu aku lagi solat, maafkan aku ya Allah jadi engga khusyu )
Akhirnya, akupun menyerah dan solat tanpa nempel dengan kakinya, pada saat itu tetap saja aku berniat berjamaah dengannya sekalipun dianya seperti itu.
Jika diceritakan semuanya pasti bakalan sampe ratusan bahkan ribuan kertas hehehe, setelah ini aku akan jelaskan intinya.

Yah, inti dari cerita di atas, semoga Allah mudahkan aku untuk menulisnya ya Fren.

Nanti akan aku lanjutkan insya Allah.

Assalamu'alaikum

Wallahu'alam.

NB:  (bukan merk sepatu ya hehe )

#Jika pada belum tahu, kenapa aku sering tuliskan  kata wallahu'alam dalam setiap tulisan yang berbau pendapat atau yang berbau bau agama dan sejensinya? Karena.... kata wallahu'alam merupakan kalimat yang sangat disukai Khalifah Ali, dalam setiap ucapannya, beliau selalu ucapkan kalimat wallahu'alam. Intinya sih aku tegaskan, seorang khalifah Ali saja yang ilmunya bisa dibilang seluas samudera  mengatakan kalimat wallahu'alam, lah kita? Ilmunnya yang masih setitik tinta di kertas putih hehe masa tidak  ucapkan kalimat itu?

No comments:

Post a Comment