Sunday, October 30, 2016

Kita Anak Geng Masjid What About You?


Tak terasa ternyata hari ini hari ahad, pantas saja bapak membangunkanku lebih semangat.

Alhamdulillah, ibu-ibu yang datang pengajian subuh tadi bertambah walaupun bertambahnya tidak signifikan hehehe, jika pekan kemarin yang hadir cuma berlima termasuk aku. Hari ini jumlahnya ada sepuluh, termasuk aku, adikku dan bappakku.

Seperti biasa, aku berjalan menyusuri jalan lagi-lagi  sendiri  :') di subuh yang buta menuju masjid kampungku. Udaranya segar dingin dan sejuk. Kalau kata seorang ulama nih kenapa pada waktu  subuh udaranya masih sejuk, itu  tidak lain karena  udara subuh belum tercampur dengan nafas orang-orang munfaik. Orang-orang munafik mungkin  kalau jam segitu masih menganyam bulu mata  alias tidur hehhe. (Wallahua'lam).

Tak henti-hentinya aku ulang disetiap episode kalimat ini. Jadi mohon maaf jika bosan hehehe. Tafsir yang digunakan dalam setiap kajian kami (Geng masjid) adalah tafsir Ibnu Katsir. Oya, episode kedua kemarin aku belum sempat membahas initnya yaitu tentang sholawat dan hijab. Dan sepertinya  episode tiga ini pula akan bahas awalnya dulu karena aku  belum sempat  meminta kitabnya sama Bapak. Sempat sih tadi pagi nyari, tapi qodarullah belum nemu dan alhasil akupun kembali kuliah, kuliah yang bagiku benar-benar kuliah hahaha. MKnya (Mata kuliah) dari pagi sampe mau tidur lagi. Maklumlah jurusannya memang belum ada di Universitan Negeri. Jurusan kerumahtanggaan wkwkwk.

Baik-baik kita lanjut ya, pembahasan tadi pagi masih surat Al-Ahzab namun beda ayat dari pembahasan kemarin. Tadi pagi kami (Geng masjid) membahas Q.s Al-Ahzab ayat 60 sampai 68.

Tahu tidak? Tidak tahu yah ��. Pada saat kajian subuh kali ini, entah mengapa aku bergetar dan menangis kala bapak menjelaskan orang munafik, kiamat dan neraka.

Apalagi saat bapak menjelaskan hadis nabi yang ketika itu malaikat turun menyerupai pemuda yang gagah menanyakan perihal hari kiamat kepada Nabi. Saat bapak mempraktekan bagaimana malaikat menempel dengan paha nabi, tiba-tiba aku rindu Muhammad Saw. Rindu sekaligus malu :') saat bapak praktekan aku tiba-tiba berandai bagaimana jika pada saat itu aku yang ada di depan Muhammad, apa yang aku katakan :'). Ya Rabb sampaikanlah rindu ini kepada Nabi-Mu Muhammad Saw.

Dalam kajian subuh kali ini, Bapak juga menjelaskan bagaimana keadaan manusia di nereka yang meminta siksaan diberikan dua kali lipat kepada pemimpin yang menyesatkan mereka selama hidup di bumi dulu.

Tahu tidak? Engg tau yah ��. Dari setiap episode pasti ada saja pembahasan yang melipir ke arah penguasa. Dan lagi, sosok pemimpin kafir yang ngetren saat ini sering dijadikan contoh oleh bapak. Entah contoh dibagian munafiknya,kafirnya,  maupun kaum yahudi dan nasraninya.

Begini fren... Aku salut pada ibu-ibu yang ikut pengajian itu, sekalipun banyak cibiran yang mereka timpa, mulai dari disebut geng masjid lah, suka gosiplah de el el, tapi mereka tetap terus mengaji. Tapi nama geng masjid aku gunakan sebagai judul tulisanku hehehe.

Lagi, karena di daerahku juga sedang panas-panasnya pemilihan kepala daerah, sampe kita (Geng masjid) membahas bagaimaan kondisi politik di daerah kami sendiri.

Lihat fren,  mereka yang kebanyakan IRT, guru bahkan sudah ada janda yang sudah tua saja masih mau memikirkan kondisi umat di lingungannya bahkan mereka  tidak malu untuk mengkaji  tafsir sekalipun bisa dibilang terlambat. Tapi sebenarnya tidak ada kata terlambat untuk mengkaji Al-Qur'an. Betul tidak?��

Aku sendiri merasa malu juga sebenarnya,umurku sudah kepala dua, dan baru beberapa ayat saja yang aku kaji. 21 tahun  9 bulan kemarin aku gunakan untuk apa? :')

Insya Allah penjelasannya menyusul ya soalnya harus buka tafsirnya dulu ��.

Namun pada intinya, pagi ini kembali aku dapat pelajaran dari mereka (ibu-ibu geng masjid)

Aku jadi lebih ingin semangat lagi mengkaji Al-Qur'an, benar apa yang dikatakan salah satu ibu geng masjid, betapa banyak manusia yang hatam Al-Quran namun tidak sedikitpun mengkajinya. Padahal yang aku rasakan sendiri nih, baru membahas beberapa ayat dari Al-Quran entah mengapa  pasti aku ingin menangis terus, menangis karena kenapa tidak dari dulu aku mengkajinya dan menangis karena takut sama Azab Allah :').

Pesan hari ini... tidak ada kata terlambat... tidak ada kata terlambat... dan tidak ada kata terlambat.

Umurku tinggal menghitung tahun atau mungkin bulan atau mungkin pekan atau mungkin hari atau mugkin jam atau mungkin menit atau mungkin detik ��...  kematian selalu mengintai tak henti. Semoga Allah berikan aku dan setiap orang yang mau mengkaji Al-Quran semangat yang menggebu agar aku dan orang yang mau mengkaji Al-Quran pun bisa mengajak orang lain. Aamiin.

Tahu tidak? Engga tau yah �� kenapa aku suka greget tatkala dapat ilmu rasanya pengen terus dibagi, atau di sisi lain kadang ada rasa keengganan untuk mencari ilmu. Aku pernah baca seorang sahabat Nabi nih jika dia mendapat ilmu, selain beliau amalakan, beliau juga segera berbagi ilmu kepada oranglain. Makannya tidak secuil ilmupun merka punya kecuali mereka bagi kepada oranglain. Karena apa? Karena di akhirat kelak pasti Allah akan tanya ilmu yang kita dapat apakah sudah dibagikan kepada oranglain. Berangkat dari situ  kadang aku takut untuk mencari ilmu tapi disisi lain tanpa ilmu aku buta. Makannya nih, tadi pagi aku dapat ilmu terkait Qs.Al-Ahzab, semoga Allah ridhoi aku bagi.

Begini fren... Aku tidak bangga kepada mereka yang sering mengikuti majelis ilmu sana sini  namun tak secuilpun mereka bagi, yang aku banggakan ialah mereka yang sering menghadiri majelis ilmu dan apa yang mereka dapat mereka  bagi. Kalau kata teman, jangan pelit ilmu vi, tapi ya mau bagaimana kadang aku lupa saking lamanya di pendam di otak :').

Terakhir, aku akan memberi satu pesan yang didapat dari seorang teman yang luar bisa. Beliau bilang begini... _"Berbagilah karena dengan berbagi kita akan mendapatkan dampak yang luar biasa"_

Beliau sudah buktikan dan  mendapatkan dampaknya, jika beliau berbagi bisa ke Tukri semoga dengan berbagi akupun bisa ke tanah Syam hehehe.... aamiin.

Kampung kelahiran, 2016  wallahua'lam

No comments:

Post a Comment