Friday, August 4, 2017

1 Tips Lagi (Bersyukurlah)


#EdisiTipsNulisSabtu

Khansa S@F

Alhamdulillah, saat hari sabtu tiba, rasanya,  Allah selalu beri kemudahan kepada saya untuk memberikan tips-tips seputar kepenulisan. Tepat hari ini pun, satu tips untuk teman-teman, saya temukan, alhamdulillah.

Kalau tidak salah ingat, saat SMA dulu, saya pernah baca sebuah novel yang judulnya "Cintamu Seluas Samudera", dalam cerita tersebut, tokoh yang digambarkan merupakan seorang penulis. Dalam cerita, kebiasaan beliau sebelum menulis ialah melakukan shalat sunnah dua rakaat terlebih dahulu.

Selanjutnya, kalau tidak salah ingat lagi, saat itu, saya ikut seminar online kepenulisan, dan sang pemateri pernah berucap bahwasanya, ada banyak penulis yang sebelum menulis melakukan ibadah terlebih dahulu, misalnya membaca Al-Qur'an, shalat sunnah atau melakukan hal-hal yang berkaitan dengan Rabb-Nya. Tentu, tidak lain dan tidak bukan, "Agar tulisan kita memiliki ruh" ungkap pemateri kala itu.

Apa maksudnya? Ya, biasanya, tulisan-tulisan yang mengandung 'ruh' ini lah yang akan menyentuh hati setiap para pembacanya. Wallahua'lam.

Baik, sudah tahu tips kali ini apa? Yups, salah satu usaha yang harus dilakukan bagi seorang penulis ialah 'Bersyukur'.

Setiap penulis, tentunya dalam mengekspresikan kesyukuran  berbeda-beda. Ada yang sebelum menulis shalat sunnah terlebih dahulu, ada yang membaca Al-Qur'an, dan ada juga yang sekedar mengucapkan lafadz 'Alhamdulillah'.

Jangan sangka saya sebelum menulis melakukan demikian ya, hehe. Saya pun baru tahu sekarang, bukan baru tahusih, lebih tepatnya  baru sadar lagi, bahwa  ternyata, aktifitas menulis  memang tidak lepas dari nikmat akal yang Allah berikan. Maka dari itu, jika kita tidak bersyukur, rasanya keterlaluan.

Izin cerita sedikit. Tadi menjelang sore tiba, saya menulis, rasa bahagia dan haru saya rasa, karena  telah menyelesaikan satu sub judul sebuah novel yang saya buat.

Kenapa rasa haru dan bahagia sangat kuat saya rasakan pada sore tadi? Karena saya merasa, sub judul ini paling sulit di antara sub judul sebelumnya.

Teman-teman tahu? Setelah rasa haru dan bahagia menerpa saya, tiba-tiba,  ada yang berbisik kepada hati saya, "Kamu harus bersyukur,Vi". Saya tidak tahu dari mana bisikan itu berasal. 

Bisikan itu tak lama menghilang, lantas saya pun merenung, "Bersyukur? Bagaimana saya  bersyukur?"

Awalnya saya tidak tahu maksud dari bisikan itu, tapi  sekarang akhirnya saya tahu.

Setelah menyelesaikan tulisan, azan asar pun  berkumandang, saya pun solat asar seperti biasa, kemudian membaca Al-Qur'an sebagai rasa syukur atas nikmat akal yang Allah berikan.

Teman ingatlah, kita bisa menulis dan bisa menyelesaikan sebuah  tulisan  memang sebuah prestasi, tapi  dibalik itu semua, kita harus ingat bahwa  ada campur tangan Allah yang membantu kita.

Coba bayangkan, jika Allah tidak memberikan ide untuk menulis, atau di tengah asyiknya kita menulis, Allah cabut nikmat menulis itu. Apa yang dapat kita lakukan?

Begini teman, pada intinya, saat kita bisa menulis, jangan lupa bersyukur kepada Allah. Karena bagaimana pun, jika tanpa nikmat akal yang Allah berikan, kita tidak bisa menulis kan?

Sekarang, saya baru tersadar,  rasa syukur memang harus  diekspresikan dengan mendekatkan diri pada Rabb yang menciptakan.

Ada banyak penulis hebat yang sukses kemudian mereka bersyukur kepada yang Maha Mensukseskannya. Lantas, apalah arti kita? Sudah penulis pemula, tidak bersyukur juga? Apa kata dunia?.

Tentunya, jika kita ingat akan nikmat Allah yang Mulia, rasanya tidak pantas jika kita tidak bersyukur padanya.
Khususnya bagi kita ini (calon penulis kebaikan di jalan Allah, insya Allah).

Mulai saat ini dan semoga Allah istiqomahkan, tanda syukur yang saya ekspresikan ialah membaca Al-Qur'an atau setidaknya, Al-Qur'an harus ada di sisi saat menulis di meja belajar. Ini ekspresi syukur saya, bagaimana ekspresi syukurmu, teman?

Bersyukurlah,
Agar Allah mudahkan urusan kita.
Bersyukurlah, karena dengan bersyukur, mudah-mudahan, buah tangan yang dihasilkan pena kita, akan sampai pada hati pembacanya, aamiin.

Wallahua'lam.

4 Agustus 2017 20:20 Wib

No comments:

Post a Comment