#EdisiNovelMini
Khansa S@F
_"Ya Allah... pertemukanlah hamba dengan calon imam yang baik agamanya serta dapat membimbing hamba menuju syurga-Mu, Aamiin"_
_"Aamiin"_
_"Heh! Kamu siapa?!"_
Aku kaget setengah mati malam itu. Bagaimana tidak kaget, saat sedang asyik bermunajat pada Sang Pemberi jodoh, dengan tiba-tiba, ada sosok laki-laki yang mengaminkan doaku. Yah, laki-laki itu tepat di sampingku,mengenakan sarung dan pakaian kaos putih dengan sedikit garis-garis di tengahnya. Siapa dia? Kenapa tiba-tiba ada di kamarku???
_"Suami kamu laaah..."_ jawabnya tersenyum sambil mencubit pipiku.
_"Astaghfirullah!!!"_ Ucapku sambil menepis tangan laki-laki yang mencubit pipiku itu.
Aku bergegas bangun dari tempat peribadahanku dan segera mengusir laki-laki yang datang mengaku-nagku sebagai suamiku itu.
_"Aku belum menikah! Mana mungkin akupunya suami! Jangan sentuh aku! Keluar dari kamarku! Kalau tidak mau keluar, aku akan berteriak!!!"_ Ancamku sambil menatap wajah laki-laki itu dengan tajam.
Bukannya keluar, laki-laki itu malah menuju kasur dan tertidur dengan santainya. Tentu, saat aku panik dan bingung tiada tara. Siapa laki-laki ini??? Kenapa dengan beraninya masuk kamarku? Kalau pun misalnya dia maling, mana mungkin pakai sarung dan kaos kemudian dengan santainya tidur di kasurku , di tambah dihiasi dengan wajah tanpa dosanya?
Siapa dia sebenarnya???
_"Kalau tidak mau keluar juga, aku akan teriak!"_ Ancamku lagi.
Saat itu, aku masih mengenakan mukena dan posisiku mulai melipir ke pintu kamar. Dugaanku malam itu, laki-laki yang tidur di kasurku ialah tukang maling. Siang kemarin, aku mengobrol tentang tindak kejahatan yang mulai merajalela di kantin kampus, kata Si Rena, baru-baru ini, tindak kejahatan makin marak, dan para penjahat mulai melakukan segala cara untuk merampok.
Malam ini, tepat di kamarku, aku menemukan laki-laki yang mengaku-ngaku sebagai suamiku. Tentu aku yakin, dia pasti perampok yang sedang menyamar dan mengaku jadi suamiku. Padahal, aku sendiri kan belum menikah, bodoh sekali perampok ini.
_"Aku suamimu, jangan berteriak, malu sama tetangga,"_ ucap laki-laki itu santai.
_"Hey perampok bin tukang maling! Pura-puramu itu tidak profesional tahu! Ngaku-nagku sebagai suami saya, padahal saya tuh belum nikah tahu tidak, hah!"_Kataku tidak santai dengan emosi yang mulai menyala.
_"Benar, Na, Aku suamimu, suer deh samber gledeg"_ ucapnya yakin.
Darimana dia tahu namaku? Siapa dia sebenarnya? Tukang maling? Tapi, kenapa tukang maling seperti ini?
_"Aku masih semester 5 dan belum menikah tahu tidak !!!"_
Dia malah tersenyum mendengar ucapanku.
_"Iya aku tahu"_
Sepertinya, teriak memang cara terbaik yang saat itu aku lakukan.
_"Sini, Isna..."_ panggil laki-laki itu lembut.
Entah mengapa, mendengar intruksinya, Aku tidak bisa berkata-kata lagi, dengan segera aku pun mendekatinya, aku tidak tahu kenapa aku seperti itu kala itu, seperti di hipnotis rasanya.
_"Biar aku jelaskan,"_ ucapnya masih lembut.
_"Kamu siapa sebenarnya?"_ Tanyaku sambil duduk di kasur
_"Suamimu,"_ sambil menatapku, _"suamimu nanti..."_ lanjutnya.
_"Nanti?"_
_"Iya, nanti"_ jawabnya sambil tersenyum.
Kebingungan serasa menyergapku, namun saat menatap wajahnya, aku merasa tenang, dan melihat senyumannya, kebingunganku hilang.
***
Bersambung.
Halusinasi yg kerennn😆
ReplyDeleteNice...
ReplyDeleteLanjut
ReplyDeleteLanjut
ReplyDelete