Khansa S@F
Nyawaku belum sepenuhnya terkumpul dengan sempurna, mau bangun pun masih malas-malasan. Maklum, semalam aku berhasil bangun shalat tahajud yeaay! Sekali pun hanya dapat dua rakaat. Setelah solat dan berdoa aku tidur lagi. Hehe.
Saat aku membuka mata, aku melihat sosok laki-laki yang sedang khusyu mengaji tepat di pinggirku. Sontak, aku pun langsung terbangun dan ekspresiku saat itu benar-benar kaget.
"Kenapa habis tahajud tidur lagi, Na?" Tanyanya sambil tersenyum, "padahal, 10 menit lagi azan subuh loh" lanjutnya santai.
Hah! Siapa dia?
Aku terdiam mendengar dia biacara, mungkin karena bingung kenapa ada laki-laki di kamarku. Selain itu, nyawaku belum sepenuhnya terkumpul juga, jadi aku yaa seperti orang yang benar-benar bingung, mungkin kalau bingung ada levelnya dari 1 sampai 10, aku menjadi orang yang berada di level 10, sangking bingungnya. Kamu bisa bayangkan kan bagaimana ekspresiku saat itu? Bingung, kaget, masih setengah sadar, semuanya jadi satu.
"Mulai besok, usahakan subuhnya jangan terlewat lagi yah" ucapnya sambil tersenyum ramah, "Yasudah, jangan seperti orang bingung gitu dong, cepat wudhu, bentar lagi mau jam setengah 6 loh" masih kata laki-laki itu sambil melirik jam.
Tanpa basa basi, aku pun segera laksanakan intruksi yang laki-laki itu berikan, tanpa berkata, tanpa bertanya, aah! Saat itu aku benar-benar bingung, siapa dia?.
"Buku kuliahmu sudah Mas bereskan" teriak laki-laki itu, karena saat itu, sebelum aku masuk kamar mandi, aku melirik buku tugas yang semalam aku kerjakan.
Ooh?
Allah! Siapa Dia?
Aku pun shalat seperti biasa, jujur, saat itu shalatku tidak khusyu, karena masih memikirkan siapa laki-laki yang ada di kamarku saat ini?
"Kamu sebenanrya siapa sih?" Tanyaku setelah shalat dengan mukena masih aku kenakan.
"Suamimu, Isna..." jawabnya santai
"Suami bagaimana sih? Seinget aku, aku belum menikah!" Tanyaku kebingungan.
Sekali pun aku pelupa, masa, menikah atau belum saja aku lupa? Tapi seingat aku, aku sendiri memang belum menikah, kapan aku menikahnya coba? Boro-boro mikirin nikah, tugas kampus saja sudah diluar pemikiran, sangking banyaknya.
"Suamimu nanti"
"Nanti kapan?"
Dia hanya tersenyum tanpa menjawab pertanyaanku.
"Sudah... daripada pusing, mending kamu siap-siap berangkat kampus, hari ini jam 7, kamu harus sudah di kampus kan? Presentasi"
Darimana dia tahu, jika hari ini aku harus berangkat jam 7 ke kampus? Ya Allah! Siapa dia? Aku bingung...
Aku tidak menjawab pertanyaannya, dan entah mengapa, saat itu air mataku keluar dengan sendirinya. Yah, memang aku sangat bingung, siapa dia? Mungkin karena ini pula, air mataku keluar begitu saja.
"Kok, menangis?" Kata laki-laki itu sambil mendekatiku.
"Stop! Jangan mendekat!
"Tapi, kenapa?" Tanyanya masih berjalan mendekatiku.
Saat itu, aku masih berada di atas sajadah dan dia berada di kasurku.
"Aku bilang stop! Jangan dekati aku!" Kataku lagi.
"Yasudah, mas siapin sarapan kamu saja," Kata laki-laki itu sambil berjalan keluar kamarku.
Aku masih terpaku di tempat peribadahanku, aku bingung, siapa dia?
"Ya Allah, tolong berikan petunjuk-Mu, siapa laki-laki ini sebenarnya?" Doaku.
*Bersambung
Keren kak👍
ReplyDeleteSerasa aku yg menjadi pemerannya, karena namanya sama isna
ReplyDeleteKereennn
ReplyDeleteKapan update? Subhanallah (inginkan)
ReplyDeleteAku jd bingung, siapa si suami itu. Bikin jadi bingung haha
ReplyDeleteKerenn 👍 lanjutt lgi ukh ☺
ReplyDeleteKerenn 👍 lanjutt lgi ukh ☺
ReplyDelete