Monday, February 5, 2018

3 Wanita Pencakar Langit #1

3 Wanita Pencakar Langit

Oleh @khansa_saf

Kenalkan,  namaku Alya. Aku kuliah di Universitas Swasta yang tak bisa kusebutkan namanya.  Oya,  semua orang hampir mengenalku karena ulahku yang sering bertanya. Bukan hanya teman seangkatan,  tapi kakak tingkat pun kenal karena keluguanku saat bertanya. Tak perlu kuceritakan bagaimana ciri fisik serta karakterku di sini, karena di tulisan ini,  aku akan mengisahkan tentang 3 orang srikandi yang tentu saja salah satu diantaranya adalah aku haha.

Tapi,  sepertinya penting juga kalian mengenal karakter serta fisikku,  karena nanti di kisah selanjutnya akan banyak cerita yang mengisahkan tentang ini.

Aku bisa dibilang kecil-kecil cabe rawit,  kalau kata temanku,  aku seperti anak kecil yang tak bisa diam kesana kemari, kata orang,  aku lucu (hehehe jangan protes), lucu saat berbicara,  lucu saat bertingkah,  mmm apa lagi ya?  Pokoknya jika kalian mengenalku,  pasti akan tahu bagaimana kelucuanku itu. Jika tidak percaya,  tanya saja temanku.

Selain itu,  aku tak pandang bulu dalam bergaul,  aku bergaul dengan siapa saja,  sekali pun saat kuliah dulu penampilanku "paling beda"  (menurutku)  maklumlah,  aku berasal dari kampung yang kuliah di kota,  dan di kampungku banyak pesantren-pesantren hingga penampilanku layaknya santri (padahal bukan),  tapi perbedaan itu tidak membuatku memilih dan memilah teman. Sekalipun sebenarmya aku kaget juga melihat penampilan teman-teman baruku itu,  tapi aku masuk ke semua geng (sepertinya),  dan semua geng di kampusku mereka tau aku.

Sepertinya cukup perkenalannya, jika kepanjangan nanti malah bukan menjadi cerita melainkan jadi  kerteta,  hehehe (alasan).

Aku memberi judul dalam kisah ini 3 wanita Pencakar langit,  kenapa langit? Karena memurutku,  2 sahabat yang akan kukisahkan nanti benar-benar manusia yang Allah kirimkan untukku dari langit.

Aku bersyukur memiliki sahabat seperti mereka ini. Karena berkat mereka,  aku selalu diingatkan untuk terus memperbaiki diri (terkhusus mengenal Tuhanku sendiri).

Yang aku salutkan juga,  disaat berkumpulnya aku dan mereka,  tak pernah luput dari diskusi tentang agama. Kadang,  mereka bertanya padaku atau malah sebaliknya,  pokoknya seru tak bisa ku gambarkan bagaimana keseruannya dengan paragraf-paragraf. 😅

Bersmabung.

No comments:

Post a Comment