Wednesday, July 2, 2014

TEMAN APA TEMAN...???



Selasa 15 Januari 2013
Hampir satu bulan aku mencari seorang teman untuk membantukku mengerjakan tugas lapangan sebagai bahan untuk UAS. Waktu itu aku tidak ikut terjun kelapangan bersama teman kelasku karena pada waktu pas pelaksanaannya, aku juga mengikuti kegiatan yang sudah lama direncanakan, dan waktu itu berpas-pasan dengan kerja kelompokku itu. dan anehnya dari sekian banyak temanku di kelas tidak ada satu oarng pun yang mau mengantarku ke suatu tempat itu. Ada rasa kecewa meggelayut di hati, aku sangat berharap ada satu atau dua teman kelasku yang mau membantuku, tapi kenyataannya tidak ada. Selain Dari teman kelasku aku mencoba menghubungi teman SMA dulu untuk mau membantuku, satu persatu aku hubungi tapi teman SMAku tidak ada yang bisa membantuku, ada begitu banyak alasan yang mereka kemukakan, tapi ada satu orang teman yang mau membantu, aku sangat senang sekali ketika itu, tapi ketika waktu yang telah ditentukan semakin dekat, dia membatalkannya dengan alasan ternyata hari yang telah disepakati itu dia gunakan untuk pulang kampung, walaupun kegagalan sudah dua kali terjadi, tapi aku tetap optimis bahwa aku yakin aku bisa menemukan teman yang mau membantukku, hari ujianpun semakin mendekat tapi sampai sejauh itu aku belum bisa menemukan teman yang aku harapkan itu, pada suatu hari aku menceritakan keluh kesahku kepada teman kossan ku, dan ternyata dia mau membantukku dan mau mengantarku ke tempat yang akan aku jadikan bahan untuk ujian akhir, dengan segera aku mengucap syukur  karena keoptimisanku akhirnya di dengar olehNya, namun pada hari yang sudah di tentukan, kembali hal itu terjadi dia yang menolongku itu kembali membatalkan, dengan alasan ternyata dia masih ada pekerjaan. aku hanya bisa menghela nafas panjang ketika itu
” optimis...optimis...kamu sedang di uji...” bisik hatiku.
Hari demi hari aku terus berpikir bagaimana aku bisa ke tempat itu, sampai pada suatu waktu aku memutuskan mengajak seorang teman yang baru aku kenal beberapa hari itupun belum pernah bertatapmuka, aku mencoba memberanikan diri untuk mengirim pesan kepadanya, waktu itu aku tidak menghiraukan lagi dia teman atau bukan temanku, yang jelas  pikirku ketika itu dia mau membantuku. Dengan rasa deg degan aku bertanya kepadanya melalui SMS, akumasih ingat ketika itu aku sedang belajar bahasa inggris, aku menghiraukan teman-temanku yang sedang presentasi di depan kelas, yang kuperhatikan saat itu balasan dari anak  yang baru saja aku kenal itu.memang ada secebis harapan dia mau membantuku, tapi rasanya tidak mungkin karena aku baru kenal beberapa hari dengannya itupun tak sengaja di group FB.  Tak lama kemudian hpku berbunyi, aku langsung membuka pesan dari anak yang baru ku kenal itu. Dari situ aku menceritakan semua problem yang kualami,  kubicarakan kepadanya layaknya teman  yang terpisah sekian lama kembali bertemu. Aku tidak tahu bagaimana respon dia ketika membaca pesanku itu.
Tak di sangka-sangka dia yang baru beberapa hari aku kenal itu mau menolongku, seketika saja mataku berkaca tanpa dikomandoi olehku. SMSan pun terus berjalan sampai pada akhir-akhir sms, kembali kegagalan itu datang, ketika aku dan dia membicarakan waktu untuk pergi ke tempat itu, ternyata di waktu yang sama  dia mempunyai kegiatan  yang sifatnya emergency. Dengan menghela nafas panjang dan dengan hati sedikit kecewa aku berkata “ terimakasih sudah mau membantu” . aku mulai putus asa karena waktu Uas tinggal dua minggu lagi, Karena sudah tidak tahan lagi akhirnya aku benar-benar menangis di hadapanNya, hanya satu doaku ketika itu “ YA ALLAH KIRIMKAN ORANG YANG BAIK YANG MAU MENOLONGKU !” sambil terus menangis. tangisanku ketikaitu benar-benar histeris, karena dari banyaknya teman yang aku miliki tidak ada satupun hatinya terketuk dan mau membantukku, mengingat kegagalanku yang sebelum-sebelumnya, kembali aku menangis disujudNya.setelah puas aku menangis,karena waktu itu hujan turun lebat akupun melampiaskan kesedihanku dengan makan menggunakan sambal yang sangat sangat pedas.
“ tenang ... tenang... ada ALLAH” kembali hati kecilku berbisik. Setelah mengingat semua kejadian yang kualami aku sedikit termenung dan mulai pasrah dengan UAS yang tinggal dua minggu lagi.semua urusan aku pasrahkan kepadaNya, karena dengan begitu hatiku sedikit tenang.  Ketika aku sedang termenung, tiba-tiba hpku berdering dan tak kusangka dia anak  yang baru aku kenal itu mau membantuku. Aku sudah menanyakanbeberapa kali kalimat ini ” kaka bener mau membantu ?” karena hatiku sudah yakin, akhirnya ada rona bahagia terpancar di wajahku. Tadinya aku tidak percaya dia mau menolongku, tapi membaca pesan dari dia, ada secebis keyakinan yang menyangkut di hatiku, akhirnya Akupun mendapatkan seseorang yang mau menolongku.
            Dari sekian banyak kegagalan yang kualami, pada akhirnya ada keberhasilan yang ku dapat, walaupun di tengah perjalanannya begitu sakit, dan hampir mundur untuk mencari, tapi Dia langsung mengirimkan seseorang yang baik untukku.
Dari kisahku, aku dapat menyimpulkan entah benar atau salah yang jelas ini pendapatku “ di sebut teman jika dia mau menolong kita di kala kita sedang membutuhkan pertolongannya, 1000 orang teman akan kalah dengan 1 orang yang bukan teman tapi dia  mau menolong kita ketika kita benar-benar  berada dalam kesulitan”. walaupun dia baru aku kenal dan belum tentu aku bertemu dengannya, tapi karena dia mengerti makna teman dan memahami perasaan orang lain yang sangat membutuhkan pertolongan, dia mau menolongku, percuma saja kita mempunyai banyak teman tapi dikala kita membutuhkan pertolongannya dia tidak bisa menolong kita. itu namanya bukan teman! Saya ingin  seperti dia yang menolong saya, walaupun dia tidak kenal dengan saya tapi ketika mendengar problem saya dia mau menolong saya. Hanya sedikit orang yang menggunkan hati nuraninya dengan benar, walaupun setiap orang mempunyai hati nurani, hanya segelintir orang yang tahu pemakaiannya.dan sekarang saya mencoba ingin memiliki sifat  seperti dia yang walaupun bukan teman kita tapi ketika meminta pertolongan kepada kita  kita mau menolongnya, memang sulit untuk di praktikan tapi sedikit-demi sedikit saya yakin saya juga akan memiliki sifat seperti dia.Saya ucapkan terimakasih kepada dia yang sudah mau menolong saya, kebaikan yang dia berikan tidak akan pernah saya lupakan, karena dia benar-benar telah membantu saya, terimakasih atas semuanya, tentunya adanya dia menolongku karena atas izin Allah, atas skenario terindah dari Allah, atas takdir Allah.Semoga Allah membalas kebaikan dia.

No comments:

Post a Comment