Tinggal mnghitung hari, bulan yang di tunggu-tunggu segenap kaum muslim akan datang, saya tidak tahu setiap hati orang muslim, mungkin tidak semua orang muslim bahagia menyambut bulan yang penuh berkah itu, tapi ada juga orang muslim yang benar-benar menunggu kedatangan bulan yang lebih baik dari seribu bulan itu. Sudah lama sebenarnya ingin menuliskan sedikit ilmu yang saya dapat dari ustadz yang dulu mengisi kajian, namun baru kali ini saya baru menuliskannya, saya berharap tulisan yang hanya secuil ini bisa bermanfaat bagi pembaca. Aamiin.
Sebelum memasuki bulan Mei kemairn, saya sempat mengikut sebuah kajian
rutin yang biasa diselenggarakan oleh organisasi yang saya ikuti sekarang. Kebetulan tema yang di bahas mengenai politik
masa kini. Di akhir perbincangan, pemateri menyebutkan ada dua godaan terbesar
yang menimpa kaum muslim nanti di bulan ramadhan tahun ini, apa saja? Pemateri
itu menyebutkan pertama pemilihan presiden dan piala dunia. Pemateri itu tidak
menjelaskan secara terperinci dua godaan terbesar itu karena waktu untuk kajian
hampir selesai. Akhirnya dengan masih menyimpan seribu pertanyaan kajian itupun
ditutup.
Sebenarnya saya kecewa ketika itu, karena dua godaan terbesar itu belum
sempat pemateri jelaskan, namun saya mencoba berpikiran positif, Allah sengaja
membuatpenasaran agar saya mencari tahu sendiri makna dua godaan terbesar itu.
Hingga akhirnya seiring berjalannya waktu. Kajian demi kajian saya ikuti, ada
info-info media sayamencoba membacanya, namun saya belum menemukan jawaban yang
sangat pas mengenai kenapa dua godaan itu meruapakan dua godaan yang terbesar.
Hingga pada suatu hari, ketika itu sudah mulai memasuki bulan Juni, saya
sering membuka sosial media berupa facebook, saya bingung dan pusing, dari kebanyakan status
teman-teman saya, semuanya membicarakan pemain atau tim kesayangan mereka,
membangga-banggakan timnya, memposting jadwal tanding nya, dan masih banyak
lagi. disisi lain sayapun bergabung dengan teman-teman yang menyukai dunia
politik, mereka semua sibuk mengagungkan calom presidennyamasing-masing, bahkan
banyak pula dari mereka yang saling menjatuhkan demi martabat presiden yang
mereka dukung, sempat terpikir di dalam hati, kenapa mereka saling menjatuhkan
dan bermusuhan padahal orang atau tim yang mereka dukungpun biasa-biasa saja, kalau
bahasa sundanya adem ayem aja tapi kenpa mereka sibuk mencela, menjatuhkan
dan masih banyak sekali hal-hal yang negatif yang tidak perlu saya sebutkan
satu persatu.Tiba-tiba saja saya teringat akan pemateri yang dulu memberitahu
saya mengenai dua godaan umat muslim di bulan ramadhan tahun ini, setelah saya
mencoba memahaminya, semakin kesnini saya semakin sadar dan percaya ternyata
memang godaan terbesar pada bulan ramadhan tahun ini adalah piala dunia dan
pemilihan presiden.
Kenapa di sebut dua godaan yang sangat besar? Saya ingin menjelaskan satu persatu kenapa piala
dunia dan pemilihan presiden menjadi godaan terbesar umat muslim, saya berharap
penjelasan yang begitu singkat ini bisa di pahami oleh para pembaca. Pertama,
mengenai piala dunia, tidak bisa dipungkiri sayapun sangat menyukai bola,
terutama pemain-pemain indonesia, saya kagum dengan timnas indonesia karena saya
BANGGA menjadi anak Indonesia. Ketika itu saya tidak sengaja melihat status
teman yang memposting mengenai jadwal main piala dunia, sebenranya saya tidak
begitu kaget karena memang biasanya jadwal tayang di indonesia dini hari, jika
pertandingan piala dunia berpas-pasan dengan bulan ramadhan apa jadinya?,berbondong-bondong
pemuda begitu juga pemudi menonton piala dunia untuk mendukung tim kebanggaannya
sampai lupa akan kewajiban yang harus mereka laksankan.
saya sangat sedih jika harus mengatakan ini... Apa mereka tidak tahu bahwa
tepat pada malam itu Tuhan mereka turun langsung ke langit dunia mencari
hambanya meminta, dan bertaubat? Apa mereka tidak merindukan saat-saat berdua
dengan sang penciptaNya?, saya tidak bisa membayangkan betapa kecewanya jika
Allah melihat kita sedang menyaksikan pertandingan Bola kebanggannya, sementara
pada saat itu juga Allah menunggu-nunggu hambanya bertaubat dan meminta?, tentu
saja andai saja saya berada di posisi Allah, saya sangat... sangat kecewa,
betapa tidak coba kita bayangkan dari bangun pagi sampai bangun lagi Allah
mengurusi kita, Allah mengawasi kita, layaknya seorang Ibu yang mengurusi
anaknya, tapi apa balasan kita untukNya? Kita malah asyik menonton serius di
depan TV menyaksikan tim kebanggaan kita bertanding!. setelah pertandingan
selesai, karena begadang semalaman hingga kitapun tertidur samapi lewat waktu
subuh, setelah itu apa kita bisa mengulang waktu untuk solat tahajud dan untuk
solat subuh berjamaah?, tentu saja waktu berlalu begitu saja. Pembaca yang
mudah-mudahan selalu berada di lindunganNya, saya berharap kejadian tadi tidak menimpa kita
semua, karena jika pembaca mengetahui betapa berharganya waktu pada bulan
ramadhan, tentu saja pasti banyak diantara kita yang sibuk mengisi bulan
ramadhan dengan kebaikan.
Ketika saya mengikuti kajian, ustadz dalam kajian itu bercerita pengalaman
beliau pada saat bulan ramadhan, mendengar ceritanya betapa diri ini merasa
sangat malu benar-benar malu. Beliau bercerita pada bulan ramadhan beliau dan
kelaurga sengaja berbuka puasa dengan wadah sterofom agar setelah makan bisa
langsung di buang ke tempat sampah, beliau mengatakan “ waktu bulan ramadhan terlalu
mahal, aku tidak mau menghabiskan sedikitpun waktu di bulan ramadhan hanya
untuk mencuci piring”. Begitu malunya saya mendengar perkataan ustadz tersebut,
beliau sengaja tidak menggunakan piring, karena beliau tidak ingin waktu
beribadahnya berkurang.
Coba kita lihat diri kita, berapa lama waktu kita habiskan untuk menonton
piala dunia, sungguh merugi orang-orang yang menyia-nyiakan waktunya, apalagi
pada bulan yang penuh rahmat dan berkah. apakah kita tidak sadar pada hari
pembalasan nanti, kita akan ditanya menganai waktu kita, umur kita, masa muda
kita, apa yang harus kita jawab kelak di hadapan sang pemilik kekuasaan abadi
nanti?
Kedua, mengenai pemilihan presiden, pemilihan pemimpin untuk masa depan
indonesia yang gemilang. Memang menentukan pemimpin sangat penting, karena pada
waktu Nabi Saw Wafatpun tidak segera di makamkan sebelum terpilihnya seorang
pemimpin. Namun pada masa sekarang, kadang saya prihatin melihat antara sesama
muslim saling menjatuhkan, saling membangga-banggakan, saling menggunjing,
apalagi sering saya temukan postingan-postingan di sosial media mengenai
masalah pemilu yang menurut saya sangat tidak pantas jika yang melakukan
postingan itu orang muslim, tapi kenyataannya kebanyakan orang muslim. Yang sering saya temui mereka pemposting yang
tidak bertanggung jawab sering mengumbar-umbar kejelekan, membicarakan hal-hal
yang belum tentu benar, mengenai calon pemimpin yang tidak mereka dukung.
Selain itu antara pendukung presiden satu dengan pendukung presiden lainnya
saling menghina, dan menjatuhkan. Walaupun hanya melalui sosial media, bukankah
itu sama saja berbuat kebatilan?, saya pernah mendengar kajian MP3 Ustadz Salim
A.Fillah, beliau mengatakan pada zaman Rasulullah ada dua orang wanita yang
menjalankan puasa dan kedua wanita itupun merasa kepayahan dalam
menjalankannya, sehingga kedua wanita itupun keadaannya sangat memprihatinkan,
melihat kedua wanita itu kepayahan, para sahabat membawa kedua wanita itu ke
hadapan Rasulullah untuk meminta solusi, namun Rasulullah berpaling sebanyak
tiga kali, setelah yang ketiga kalinya, beliau memerintahkan sahabat untuk
mengambil mangkok kosong, para sahabat kebingungan, namun karena itu perintah
Rasulullah tanpa berpikir panjang segera sahabat itu mengambil mangkok. Setelah
mangkok itu diserahkan kepada Rasulullah, Rasulullahpun memerintahkan kepada
salah satu wanita yang kepayahan tadi untuk muntah dengan cara memasukan kedua
jari tangannya ke rongga mulut, perintah itupun dilaksanakan oleh salah satu
wanita tadi dan wanita itupun muntah yang isinya terdapat nanah, dan beberapa serpihan-serpihan
dinding lambung yang membusuk, dan terdapat darah, setelah wanita pertama tadi
muntah, Rasulullah memerintahkan wanita kedua untuk muntah lagi. akhirnya
setelah kedua wanita itu muntah dan isinya sama, Rasulullah bersabda “ mereka
berpuasa mentaati allah, menghindari hal-hal yang di halalkan oleh Allah, tapi
mereka mengisi penuh isi perutnya dengan hal-hal yang di haramkan oleh ALLAH
SWT, apa yang keluar ini tidak lebih menjijikan dari pada apa yang telah masuk
kedalam perut mereka” ternyata kedua wanita ini berpuasa namun dalam puasanya
mereka melakukan Ghibah atau menggunjing. Nauzubillah.
Pembaca yang mudah-mudahan di rahmati Allah, sebenarnya masih banyak
godaan-godaan besar yang lain yang perlu di bahas, namun saya menitik beratkan
kepada kedua godaan ini yang menurut saya godaan yang sangat besar. Kita bisa
mengambil kesimpulan kenapa piala dunia dan pemilihan presiden menjadi
tantangan besar pada bulan Ramadhan tahun ini. Pertama, dengan menonton piala
dunia waktu kita untuk beribadah berkurang, dan membuat sedih sang maha
pencipta, karena pas pada waktu itu sang pemelihara kita langsung turun ke bumi
ingin menyaksikan hambaNya bertaubat, namun nyatanya bukannya bertaubat kita
malah asyik menonton bola. Kedua pemilihan presiden, kebanyakan kita sibuk
saling membangga-banggakan presiden pilihannya, bahkan karena tidak mau kalah
kitapun sering menjelek-jelekan, menggunjing, bahkan saling mengeluarkan
kata-kata yang tidak pantas untuk di ucapkan. Semua itu karena demi
membanggakan calon pemimpinnya. Padahal jika di pikir-pikir untuk apa saling
menjatuhkan, untuk apa saling berdebat. Apakah dengan begitu pemimpin pilihan
kita terpilih jadi presiden? Tentu saja tidak. Sebab, yang menentukan
siapakah pemimpin yang layak untuk menjadi pemimpin indonesia hanya Allah yang
maha berkehendak. Pendukung sejati bukan mereka yang saling menjatuhkan, bukan
mereka yang saling menjelek-jelekan, tapi pendukung sejati ialah mereka yang terus
berusaha memperbaiki diri, dan mereka yang senantiasa mendoakan yang terbaik
untuk Negerinya.
Mudah-mudahan bermanfaat.
No comments:
Post a Comment