Friday, November 11, 2016

Siap-Siap Hijrah #Part1

Aku tidak mau masuk syurga sendiri, maka dari itu izinkan aku yang masih banyak kekurangan ini sedikit bercerita.

Iya, sedikit saja, aku ingin bercerita bagaimana nikmatnya belajar menjadi wanita shalihah sekalipun dalam perjalanannya tertatih.

Bukan, aku bukan pamer melainkan aku ingin setiap goresan tintaku Dia berikan kebaikan, sehingga setiap yang membacanya mudah-mudahan mendapatkan kebaikan pula. Allahumma Aamiin.

Bukankah jika kita menulis dengan hati ikut andil didalamnya maka tulisan itu akan masuk kedalam hati para pembacanya?, maka saksikanlahlah Allah ku... bimbinglah aku agar setiap tulisan yang aku tulis Engkau anugerahi kebaikan yang tiada tara.

Saudariku... inilah perjalanan hijrahku, mungkin sebagian pembaca tahu siapa diriku sebelumnya, namun semakin berjalannya waktu, semakin lelahnya mencari, akhirnya aku putuskan untuk berhijrah sekalipun sungguh tetesan air mata kadang selalu menemani.

Saudariku yang sangat aku cintai karena Allah, aku ingin bertanya satu hal pada dirimu. Sebenanrnya... apa yang Engkau cari di dunia ini?

Sedikit banyak aku membaca betapa perempuan amat hina di bumi sebelum Islam datang. Sedih hati ini membaca bagaimana hinanya perlakuan yang diberikan laki-laki kepada perempuan sebelum datangnya Islam.

Aku sangat beryukur, Allah memberiku kesempatan untuk lahir dalam lingkungan Islam.

Hadirnya Islam di muka bumi membuat kita (muslimah) dimuliakan.

Allah menurunkan perintah berhijab untuk memuliakan wanita dan agar mudah dikenali.

Saudariku..., tak mudah mendapatkan hidayah-Nya kecuali atas kehendak-Nya. Amat banyak orang yang mengatakan mereka belum berhijab karena belum dapat hidayah.

Hey..., hidayah itu dicari bukan datang sendiri. Allah akan memberikan hidayah kepada mereka-mereka yang berusaha mencarinya.

Banyak wanita muslim yang bilamana ditanyakan terkait pentingnya hijab tidak tahu bahkan dengan sengaja untuk tidak mau tahu, padahal sungguh!!!, rasanya tidak ada alasan untuk mengatakan tidak tahu karena teknologi sudah canggih dan banyak buku-buku yang menjelaskan betapa pentingnya berhijab.

Tak terbayang bagaimana jadinya di akhirat kelak, manakala Allah menanyakan mengapa dulu di dunia tidak berhijab dengan sempurna dan kita menjawab tidak tahu, apa tidak malu?

Saudariku... tentu aku sendiri mungkin tidak lebih baik darimu. Aku hanya wanita akhir zaman yang berusaha menjadi wanita yang bidadaripun cemburu padanya.

Aku masih sering tobat sambal, aku masih sering maksiat, aku masih sering berbohong pada diriku sendiri, padahal bisa dibilang jilbabku sudah sempurna, namun aku yakin dengan kita memantapkan hati kita untuk  berhijrah, Allah tak akan pernah meninggalkan kita sekalipun kita sering bermaksiat kepada-Nya.

Aku pernah memiliki masa lalu yang kelam, aku sendiri pernah berpikiran untuk terus berada di masa kelam itu dengan berdalih, aku bukan orang baik dan tak pantas menjadi orang baik.

Namun... bukankah seorang penjahat memiliki masa depan sebagaimana orang baik memiliki masa lalu?

Jangan... jagan pernah takut untuk berhijrah, karena Nabi kitapun pernah berhijrah. Karena... Khalifah umarpun pernah berhijrah, karena.... khalid bin walid pun pernah berhijrah, karena... Hindun binti Utbah pun pernah berhijrah, karena... Abu Sufyan pun pernah berhijrah.

Saatnya berhijrah, jangan... jangan tunggu besok apalagi lusa. Berhijrahlah detik ini juga! Karena waktu berjalan begitu amat cepat.

Saudariku..., aku tunggu kamu di sini. Ditempat penghijrahan yang mudah-mudahan Allah ridhoi.

No comments:

Post a Comment