Monday, November 21, 2016

Sayang yang Tersembunyi

Bagi sebagian orang, mungkin hal ini memang remeh. Namun bagiku hal ini  sangat luar biasa.

Kenalkan, dia adalah  manusia yang sampai saat ini setia menjadi bapakku, keberadaannya di sampingku membuatku terjaga dan tentu saja aku amat bahagia, memiliki bapak yang luar biasa.

Izinkan aku berbagi kisah tentang sebuah kasih sayang yang tersembunyi yang lahir dari seorang bapak yang sangat aku sayangi.

Beberpa pekan sebelumnya, aku dan bapak mengunjungi klinik untuk berobat, pada saat itu dokter menyarankan agar aku banyak makan buah dan sayur. Setelah konsultasi selesai, aku dan bapakkupun pulang.

_"Jangan makan Mie...."_ kata bapak mengulangi perkataan dokter.

_"Vi jarang makan mie ko Pak..."_ belaku.

Seiring bergantinya hari, sakitku mulai membaik, namun sebenarnya belum sepenuhnya pulih.

Sudah hampir satu bulan sakitku tak separah dulu, namun  qodarullah saat ini Dia mengujiku lagi dengan penyakit yang sama, namun kali ini aku hiarukan saja sakitku, karena aku tak mau  pergi ke tempat orang sakit lagi.

Aku hanya mengeluh kepada orangtuaku, bukan karena ingin kembali di obati, namun lebih kepada ingin diperhatikan dan dimanja oleh mereka hehe.

_"Vi sakit lagi..., tuh liat..."_ kataku dengan suara manja sambil memperlihatkan sakitku dihadapan orangtuaku.

Saat itu,aku dan orangtuaku sedang berada di ruang makan.

_"Umi... sakit..., kata dokter, vi harus banyak makan buah..."_ kataku lagi masih dengan nada manja.

Sementara itu, bapakku seolah tak perduli melihat kondisiku,  saat itu bapak hanya terdiam dan kembali melanjutkan  makan.

_"Benerkan Pak, kata dokter vi harus banyak makan buah?"_ tanyaku kepada bapak untuk meyakinkan umiku.

Bapak hanya mengangguk kala itu. Aku bertanya pada bapak karena sebulan sebelumnya bapakklah lah mengantarku ke klinik.

_"Yasudah, nanti beli buah, di kulkas juga sudah ada sayur tinggal dimasak saja nanti"_ jawab umiku tenang.

Sebenarnya, aku sudah sangat senang sudah mengadukan keluh kesahku pada orangtuaku, tentu pada  saat itu aku tak memikirkan apakah aku dibelikan buah atau tidak, karena bagiku, cukup melihat mereka khawatir kepadaku saja sudah bahagia hehe. Itu tandanya mereka sayang padaku.

Akupun kembali ke kamar,melakukan aktifitas seperti biasa.

Hingga tak berapa lama kemudian, bapak memanggilku sebanyak tiga kali panggilan. Ada saat-saat dimana aku malas jika dipanggil orangtua,  Aku memang suka malas jika dipanggil orangtua :'), kalau mereka memanggil tiga kali baru aku menemuinya, karena aku mengartikan jika panggilan sudah mencapai tiga kali panggilan itu tandanya panggilan itu penting. Harusnya cukup dengan  satu panggilan aku sudah datang menemui panggilan mereka, namun inilah kekuranganku. Maafkan aku ya Allah...,(Jangan ditiru ya)

_"Ada apa Pak...?"_ tanyaku sambil berjalan dengan sempoyongan.

Jarak antara kamarku dan ruang TV sebenarnya tak begitu jauh, namun karena aku sedikit malas berjalan jadi seolah amat jauh.

Berapa detik kemudian, akupun sampai, dan tahukah Apa yang aku saksikan kala itu?  apa yang aku saksikan kala itu  sungguh membuatku amat bahagia sekaligus haru.

_"Ini buah..."_ kata bapak sambil mengupas buah harummanis.

_"Bapak beli buah???"_ tanyaku tak percaya.

_"Iya hehehe di pasar sabut"_ jawab bapak sambil tertawa menghilangkan malu.

Bapak tidak biasa belanja di pasar sabut,biasanya di pasar yang lebih lengkap. Namun karena di bandingkan pasar yang lebih lengkap, pasar sabut lebih dekat dengan rumah.

_"Asikk...."_ suaraku bahagia sambil memilih buah yang akan dikupas.

Pada saat itu,aku ingin mengucapkan kata terimakasih kepada bapak, namun sayang lidahku terlalu kelu, hanya air mata kebahagiaan yang tak terlihat saja yang mewakili  betapa aku sangat bahagia memiliki Bapak yang mempunyai kasih sayang tiada tara.

Lihat Fren...
Kasih syaangnya tersembunyi,
Namun aku merasakannya tiada henti,
Ia seolah tak peduli,
Namun hatinya tersayat manakala anaknya tersakiti,

Jangan anggap bapakmu tak peduli,
Karena sesungguhnya ia lebih peduli,

Mulai saat ini...
Cobalah mengerti setiap gerak-gerik bapak yang tersebunyi,
Karena, didalam ketersembunyiannya, terdapat kasih sayangnya.

Aku sayang bapak, what about you?

1 comment:

  1. Assalamu'alaykum kakak ukhti :)
    ini ukh titin hehe.

    how the way to follow your blog mba yu? hihi

    ReplyDelete