Friday, November 11, 2016

Gue Rela Mati !

_"Cukup Dan, gue gak mau dengerin alasan lo lagi, pokoknya kita putus!"_ teriak Sela sambil pergi meninggalkan dani.

_"Biar gue jelasin La, jangan percaya sama Rizki dan geng nya itu, mereka sengaja fitnah gue biar gue putus sama lo..."_ jelas dani sambil mengejar Sela.

Pernikahan mereka sudah di depan mata, namun karena fitnah yang rizki berikan kepada dani, hubungan dani dan sela berada di ujung tanduk. Rizki tak menyangka bahwa fitnahnya berhasil, ia sangat bahagia sampai kebahagiaannya tak bisa diuangkap dengan kata.

_"Jangan kambing hitamkan rizki dan, justru karena rizki gue tau kelakuan lo selama ini gimana...!"_ bentak sela pada dani.

_"Sel!" Sambil memegang tangan sela dengan erat _" gue calon suami lo, dan lo harus percaya sama gue"_ lanjut dani dengan mata nanar.

_"gue engga akan percaya sama orang yang udah bohongin gue dan!"_ sambil berusaha melepas tangannya dari tangan dani.

_"Lo harus percaya sama gue Sel, gue rela mati jika kematian membuat lo percaya sama gue"_ suara dani parau.

_"Dan, mau lo mati atau engga gue tetep gak percaya!"_ kali ini sela meninggalkan dani dengan berlari.

_"Selaa!....sela!"_ teriak dani.

Sela tak menggubris panggilan dani, sampai tak lama terdengar teriakan dani berbarengan dengan suara mobil yang begitu terdengar cepat.

"Danii!..."_ suara sela kaget sambil dan dengan segera menoleh ke arah belakang.

Tiba-tiba kaki sela lemas menyaksikan dani calon suaminya mengeluarkan darah segar.

_"Daniiiiiii......."_teriak sela hebat.

Sementara itu, mobil yang menabrak Dani kabur begitu saja seperti di sinetron-sinetron pada umumnya.

_"Daniii... bangunnn, gue maafin lo dan gue percaya sala lo...." suara sela disertai tangisan yang bercampur aduk menjadi satu.

_"Dani.... maafin gue...."suara sela sambil menangis sambil merangkul dani calon suaminya.

Tidak ada gerakan yang berarti, dani tak sadarkan diri. Hingga tak lama bantuan datang menghampiri.

Kala itu, sela diam seribu bahasa, sebenarnya ia sangat menyesal namun ia tak bisa berucap apa-apa, hanya isakan tangis yang terdengar.

Dani dilarikan ke rumah sakit, sela dengan setia menunggu hasil permeriksaan dokter. Tak lama dokterpun keluar dan mengabarkan kabar duka yang mendalam.

_"Daniii.... maafin guee....."_ sambil memeluk jasad dani yang kala itu darah masih keluar dari telinga dan mulut dani.

Dani pergi untuk selamanya, dan pernikahan yang mereka berdua rancang sejak dua bulan kemarin kandas ditelan maut yang menyapa.

Hikmah:

Terkadang, kita lebih percaya omongan orang lain dibandingkan dengan orang yang dekat dengan kita. Ini percis salah satu sifat remaja. Mereka akan lebih percaya omongan teman sebayanya dibandingkan dengan orangtuanya.

Fren, memaafkan orang itu amat berat terlebih orang yang melakukan kesalahan ialah orang yang amat dekat dengan kita. Tapi coba lihat, Sang Maha Segalanya saja selalu membuka pintu maaf, kenapa kita yang memiliki berjuta kekurangan masih berat untuk memaafkan?

Maafkanlah sekalipun seseorang itu pernah membuat dada begitu sesak. Karena bagaimanapun dengan memaafkan tak lama ketenangan akan menyapa.

Al-Qur'an memang benar, _"fitnah lebih kejam dari pada pembunuhan_"

Kenapa bisa begitu? Karena dengan fitnah bukan hanya pembunuhan saja yang akan terjadi, namun kebencian pasti akan setia menghampiri.

Terimakasih sudah mau membaca cerita sebelum tidur. Cukup sekian dan terimakasih.��

No comments:

Post a Comment