Sepertinya kebiasaan untuk menulis setiap hari mulai terpatri
Beberapa hari ini, sungguh saya sangat enggan untuk menulis, manakala hendak menulis saya langsung alihkan ke hal-hal lain.
Namun semakin saya alihkan, rasa untuk menulis semakin memuncak di dada
Ternyata begini rasanya... Menahan untuk tidak menulis sungguh menyesakkan dada
Sekarang saya tahu, kenapa para penulis hebat selalu menemukan banyak ide, kenapa para penulis hebat selalu 'gatel' ingin menulis
Karena jika mereka tidak menulis, hati mereka menjadi galau.
Pun mereka yang setiap saat dekat dengan Al-Qur'an.
Mankala sedetik saja Al-Qur'an tak di genggaman, hati menjadi galau dan risau
Saat malas membaca Al-Qur'an, bagi saya ini ujian amat berat. Sekalipun di lawan namun tetap saja rasa malas mengalahkan.
Namun... Semakin saya malas, semakin Al-Qur'an ingin selalu di genggam
Ternyata... Begini rasanya. Malas membaca Al-Qur'an sungguh menyesakkan dada.
Terkhusus nasihat untuk diri...
Bersyukurlah karena Allah masih memberikan rasa bersalah dan risau manakala kita mencoba menjauh dari kebaikan
Itu tandanya, Allah tidak ingin engkau jauh...
Itu tandanya, Allah ingin engkau dekat...
Itu tandanya, Hidayah Allah mulai melekat.
Bersyukurlah...
Bersyukurlah...
Bersyukurlah...
Karena Sang Maha Pengasih masih menyayangimu 😊
Dari temanmu, -Langit-
Bumi Allah, 2016
No comments:
Post a Comment