Saturday, July 2, 2016

Akhir Yang Baik

Jika kita menulis cerita, dengan seenak hati kita membuat endingnya.

Entah itu berakhir sedih, bahagia, atau mengharukan.

Begitupun Allah, Allah membuat skenario dengan kehendak-Nya.

Jika kita menulis sebuah kisah yang dalam kisah tersebut kadang maya, namun Allah azza wajalla menulis kisah kita dengan nyata. 

Pernah berpikir untuk apa Allah membuat skenario?

Jawabannya silakan renungkan masing-masing.

Saya dapat satu pelajaran yang amat berharga dari kejadian kemarin.

Tentang sebuah kisah...
Sebuah kisah yang berujung keikhlasan dan kerelaan.

Dari kejadian itu, saya mulai merenung... Walaupun kita boleh dengan seenaknya membuat skenario, namun buatlah skenario dengan sebaik-baiknya.

Sekalipun tak bisa di pungkiri, tidak ada yang bisa menandingi skenario Allah swt, namun saya tersadarkan bahwa saat hendak membuat skenario dalam sebuah tulisan, buatlah skenario yang baik, skenario yang indah, pun yang berakhir sedih, buatlah skenario yang walaupun sedih tetap mengandung sebuah makna yang mendalam

Kejadian kemarin mengajarkan saya bahwa... Allahlah yang mengatur skenario, sekalipun nafsu kita ini  dan ini, namun skenario Allahlah yang mengatakan itu.

Kita ingin kisah kita indah namun jika dalam skenario Allah belum saatnya, apalah boleh di kata.

Sakit memang, namun akan lebih sakit bila kita tidak meyakini akan takdir Allah yang Maha Kuasa.

Sungguh dalam setiap episode yang Allah buat untuk kita, terkandung makna yang tersirat, namun kebanyakan manusia tak melihat.

Sepertinya sudah saatnya kita membuka mata untuk melihat...telinga untuk mendengar...bukan lagi mata untuk mendengar dan telinga untuk melihat.

Buatlah skenario yang paling baik semampu yang kita bisa karena harus di sadari Allah sangat menyukai kebaikan bukan kesukaran.

Allah tidak mendzalimi hamba-Nya karena saking sayangnya Allah pada kita, tapi kita sendirilah yang mendzalimi diri sendiri.

Semoga Allah taqdirkan kepada kita semua akhir yang baik agar Allah  pertemukan kita di tempat yang terbaik pula.

Bumi Allah,2016

2 comments:

  1. Sngat inspiratif mba vivi..

    Tetaplah merajut asa..

    Tulisannya mengalir lincah seperti air menderu deru. Seperti air terjun berarus tajam lagi menukik..

    #Blogwalkingan

    ReplyDelete