Monday, January 29, 2018

MATERI 7 SENIN PART2

*MATERI 7 SENIN*

_*AL-ABBAS IBN UBADAH IBN NADHLAH (SAKSI DUA BAIAT AQABAH #2)*_

Diambil dari buku : Ensiklopedia Biografi Sahabat Nabi
(Muhammad Raji Hasan Kinas)

Ibn Jarir mengutip sebuah riwayat dari Muhammad ibn Ishaq dari Ashim ibn Umar ibn Qatadah yang berkumpul untuk membaiat Rasulullah Saw.  Al-Abbas ibn Ubadah ibn Nadhlah al-Anshari berkata, _"Wahai kaum Khazraj,  apakah kalian mengetahui bahwa kalian akan mengucapkan sumpah setia kepada laki-laki ini?"_
Mereka menjawab dengan penuh keyakinan, _"Ya, kami tahu."_

Al-Abbas ibn Ubadah mengingatkan dan menjelaskan kepada mereka tentang apa yang mereka lakukan, _"Sesungguhnya kalian akan mengucapkan sumpah setia kepadanya untuk selalu melindunginya; kalian akan mengucapkan baiat untuk berperang dengan siapa yang memeranginya. Jika kalian merasa bahwa kalian akan ditimpa musibah dan kehancuran,  atau bahwa para pemimpin kalian akan terbunuh akibat baiat ini,  batalkan baiat kalian sekarang juga. Demi Allah,  jika kalian merasa seperti itu,  sungguh itu merupakan Kehinaan dunia dan akhirat.  Namun,  jika kalian merasa bahwa kalian mampu memenuhi sumpah setia kalian kepadanya walaupun harus kehilangan harta dan ditinggal mati oleh para pemimpin kalian maka peganglah janji kalian dan bawalah dia bersama kalian.  Demi Allah,  sesungguhnya itu merupakan kebaikan dunia dan akhirat. "_

Penduduk Yatsrib yang hendak berbaiat kepada Nabi Saw itu telah mengetahui konsekuensi dari sumpah setia mereka.  Keimanan dan keyakinan telah merasuk dan tumbuh semakin kuat dalam hati mereka. Tekad mereka telah bulat untuk membela dan melindungi Muhammad.  Mereka berkata, _"Kami akan memenuhi sumpah setia kami walaupun harta kami musnah dan para pemimpin kami terbunuh. "_

Kemudian mereka menghadap Rasulullah dan bertanya, _"Wahai Rasulullah,  apa hak kami jika kami memenuhi janji setia kami?"_

Rasul menjawab dengan tegas _" Syurga"_.

_"Ulurkan tanganmu."_ Dan Rasulullah mengukuhkan tangannya,  lalu mereka menyatakan sumpah setia kepadanya. 

Ashim ibn Umar ibn Qatadah berkata _"Demi Allah,  al-Abbas mengatakan seperti itu semata-mata untuk menegaskan janji kaum Anshar dan meminta kesungguhan mereka untuk melindungi Rasulullah Saw."_

Abdullah ibn Abu Bakr,  r.a berkata, _"Demi Allah,  ucapan al-Abbas dimaksudkan agar mereka dapat menunggu sampai malam. Mereka sebenarnya mengharapkan kehadiran Abdullah ibn Ubay ibn Salul agar kesepakatan dan janji setia itu lebih kuat. Dan Allah mengetahui apa yang ada dibalik itu"_

Tuntas berbaiat dan menyalami Rasulullah,  termasuk juga para wanita,  Rasulullah bersabda,_"Pergilah kalian dan persiapan kendaraan kalian."_

Kemudian al-Abbas ibn Ubadah ibn Qatadah berkata _"Wahai Rasulullah  demi zat yang mengutusmu dengan kebenaran,  jika kau berkehendak,  besok kami akan menyerang penduduk Mina dengan pedang-pedang kami. "_

Rasulullah tersenyum senang melihat semangat juang para pengikut barunya itu,  dan berkata menenangkan mereka, _"Bersabarlah,  kami tidak diutus dan diperintahkan untuk melakukan kekerasan seperti itu.  Pergilah dan pulanglah ke tenda-tenda kalian."_

Al-Abbas ibn Ubadah tidak ikut pulang ke Madinah,  tetapi menetap di Makkah bersama Rasulullah Saw sampai beliau hijrah ke Madinah. Karena itulah ia dikenal sebagai sahabat Anshar yang berhijrah (Muhajirin). 

Di Madinah,  Rasulullah mempersaudarakan al-Abbas dengan Utsman ibn Mazhum. Al-Abbas tidak ikut serta dalam perang Badar.  Barulah saat perang Uhud ia bergabung dengan pasukan muslim disertai semangat besar untuk mengganti pahala yang ia luputkan saat perang Babar. Dalam perang itu,  ia gugur sebagai syahid. Semoga Allah merahmatinya.

Wallahua'lam.

@khansa_saf

Www.khansasaf.blogspot.com

https://t.me/joinchat/AAAAAD-lrDTfyEA_CUZHgA

#BeAGoodMuslimah/GM

_*Admin*_

No comments:

Post a Comment