Saturday, December 2, 2017

Bait Puisi


*Malaikat Bumi*

Oleh: Khansa S@F

Semua untuk ananda,
Biarpun lelah menerpa,
Keringat membasahi raga, 
Semua pasti akan sirna,
Karena ananda segalanya.

Kenalkan,  namanya ibu.
Kini ia telah renta,
Namun keinginan bahagiakan ananda tak terkira.

Segalanya untuk adinda,
Panas terik yang tiap hari menyengat,
Lapar dan dahaga yang sering menyergap, 
Tak lama akan pergi dan lenyap,
Karena senyum dan pelukan hangat adinda telah mengusir semuanya. 

Kenalkan,  namanya Ayah.
Saat ini raganya mulai rapuh,
Tapi semangat mencari rizki yang berkah tak pernah goyah demi melihat  senyum adinda merekah.

Akankah perlakuan aku sama,
Saat nanti...  Lahir generasi selanjutnya.

Kasih saya mereka amat terasa,
Pengorbanannya tak terkira.

Kini,  ada saja rasa sesak menimpa,  karena... Aku sadar,  semua jasa,  rasanya takkan bisa terbayar dengan bumi serta isinya.

Betapa sering  aku menggoreskan kekecewaan pada hati keduanya,
Bahkan tak jarang,
Ada butiran air mata membasahi pipi keduanya karena ulah yang telah kukerjakan.

Namum,  lihatlah...
Hatinya seputih salju,
Kasih sayangnya lebih besar daripada amarahnya.
Hingga,  kata memaafkan lebih sering aku dengar daripada kekecewaannya.

Kini, keduanya telah renta.
Tapi kasihsayangnya semakin membahana.

Allah...
Jaga ibu dan ayahku,
Karena mereka,  telah menjadi malaikat bumiku. 

Jkt, 2 Desember 2017

No comments:

Post a Comment